Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan jumlah penyaluran insentif Program Kartu Prakerja hingga 14 Juni 2021 mencapai Rp 5,59 triliun. Ia pun mengharapkan insentif tersebut dapat dimanfaatkan oleh penerima untuk memperoleh pekerjaan ke depan.
"Yang telah menerima insentif sekitar 2,6 juta tentu ini diharapkan bisa menjadikan pelajaran bagi mereka untuk bisa masuk ke lapangan kerja kemudian," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021).
Dalam webinar Dies Natalis Perbanas Institute pada Rabu (23/6), Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu menegaskan bahwa pemerintah akan melanjutkan program Program Kartu Prakerja hingga akhir tahun 2021. Adapun upaya ini dilakukan guna mengurangi angka pengangguran dan mendukung terciptanya wirausaha lokal baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di mana program tersebut sudah berhasil mengubah sekitar 17 persen pengangguran menjadi para wirausahawan," katanya.
Di kesempatan tersebut, Airlangga pun menyampaikan anggaran dana untuk Program Kartu Prakerja di semester I tahun 2021 mencapai Rp 10 triliun. Dari anggaran tersebut, para calon penerima manfaat akan mendapatkan bantuan pelatihan Rp 1 juta, intensif pasca pelatihan Rp 2,4 juta dan intensif pasca survei Rp 150 ribu. Manfaat tersebut nantinya akan digunakan untuk meningkatkan skill dan kemampuan para pekerja.
Di sisi lain, Ekonom Center of Reform on Economics Indonesia (Core) Yusuf Rendy Manilet menyambut positif terkait jumlah penerima Program Kartu Prakerja yang mencapai 2,6 juta pada semester I di tahun 2021. Ia mengatakan jumlah tersebut menunjukkan banyaknya masyarakat yang masih membutuhkan program ini di masa pandemi.
"Karena harus kita akui program bantuan yang diberikan pemerintah di masa pandemi memiliki celah yang tidak tepat sasaran. Dan Program Kartu Prakerja ini hadir tidak hanya meningkatkan skill tetapi juga membantu masyarakat untuk survive melewati pandemi dengan memanfaatkan insentif dan pelatihan yang dimiliki bahkan menciptakan lapangan kerja," ungkap Yusuf.
Yusuf mengatakan program Kartu Prakerja perlu dilanjutkan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi. Terlebih saat ini jumlah lapangan kerja belum kembali normal.
"Saya kira jika kita melihat jumlah kasus aktif kasus COVID-19 yang meningkat. Pemerintah perlu mempertahankan sejumlah bantuan kepada masyarakat. Termasuk Kartu Prakerja. Karena penciptaan lapangan kerja belum kembali seperti sebelum terjadinya pandemi bahkan sektor yang menyerap tenaga kerja di industri manufaktur masih relatif kecil," pungkasnya.
(ncm/hns)