Perlu Ada Terobosan 'Telemedicine' Gratis untuk Pasien Isoman COVID-19

Perlu Ada Terobosan 'Telemedicine' Gratis untuk Pasien Isoman COVID-19

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 26 Jun 2021 22:30 WIB
Warga menjalani isolasi mandiri di Gedung Eks AKBID Kabupaten Kudus, Senin (3/6/2021).
Foto: Tsarina/detikcom
Jakarta -

Lonjakan kasus COVID-19 yang makin menggila beberapa hari ini telah membuat fasilitas kesehatan penuh. Bahkan kita melihat ada pasien yang sampai dirawat di tenda-tenda darurat dan di atas mobil pikap yang terparkir di pelataran rumah sakit.

Menghadapi ancaman faskes kolaps tersebut, pemerintah perlu membuat terobosan baru untuk tetap melayani kesehatan masyarakat.

"Terobosan ini bisa dengan memulangkan pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala ke rumah masing-masing untuk melakukan isolasi mandiri (isoman). Namun di sisi lain, pemerintah harus tetap menjamin pemberian layanan kesehatan secara gratis kepada pasien isoman tersebut, yakni lewat 'telemedicine'," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris, dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singkatnya, Charles menjelaskan, 'telemedicine' adalah penggunaan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan secara jarak jauh. Dalam hal ini, dokter atau tenaga kesehatan di satu tempat menggunakan teknologi komunikasi untuk melayani pasien COVID-19 yang berada di tempat isoman masing-masing.

Telemedicine ini tidak hanya konsultasi online jarak jauh, tetapi juga disertai pemberian obat-obatan dan multivitamin, serta pemeriksaan PCR. Semua harus dilakukan dengan gratis kepada pasien yang tidak tertampung di faskes pemerintah.

ADVERTISEMENT

Dalam pelaksanannya, 'telemedicine' bisa dilakukan terpusat di bawah komando Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang sudah berjejaring sampai ke daerah.

"Para relawan juga bisa ikut ambil bagian dalam telemedicine ini, misalnya untuk pengantaran obat-obatan dan sebagainya," kata Charles

Dia menambahkan, di samping terbosan lewat 'telemedicine', pemerintah juga harus terus berupaya menambah fasilitas-fasilitas isolasi dengan menggunakan gedung-gedung kosong milik pemerintah, seperti sekolah, GOR, dan sebagainya. Tempat-tempat ini untuk pasien yang tidak memungkinkan isoman (isolasi mandiri) di tempat masing-masing.

(upl/upl)

Hide Ads