Jumlah serangan siber terus mengalami peningkatan dalam beberapa minggu terakhir. Serangan-serangan siber ini seringkali menargetkan perusahaan besar seperti McDonald's hingga Volkswagen.
Mengutip CNN, Selasa (29/6/2021), serangan-serangan siber ini marak terjadi selama masa pandemi terutama pada bulan Mei lalu. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan yang menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) yang menyebabkan data-data penting perusahaan dapat lebih mudah diakses oleh para peretas.
Sebelumnya pada Mei kemarin, serangan siber ransomware telah memaksa sejumlah perusahaan besar menutup layanannya untuk sementara. Perusahaan penyedia pipa gas Colonial Pipeline dan perusahaan pengelola makanan JBS USA merupakan salah satu korban dari banyaknya serangan siber yang mulai marak terjadi sejak pandemi.
Baca juga: Nah Lho! Data Pelanggan McDonald's Kena Hack |
Tidak berhenti di sana, serangan-serangan siber yang terus dilakukan oleh para peretas ini terus berlanjut hingga bulan Juni ini. Dilaporkan sejumlah perusahaan terkenal seperti McDonald's juga telah menjadi korban peretasan. Tidak hanya terjadi pada McDonald's, berikut sejumlah perusahaan besar yang mengumumkan bahwa mereka sempat diretas:
Electronics Arts
Pada bulan Mei ini peretas dikabarkan telah berhasil membobol sistem perusahaan Electronics Arts (EA). Pada 6 Juni 2021, seorang peretas mengklaim telah memperoleh 780 gigabyte data dari EA. EA merupakan salah satu perusahaan pembuat video game terbesar di dunia dan peretasan ini dikabarkan dapat memberikan dampak besar pada bisnis perusahaan.
"Tidak ada data pemain yang diakses, dan kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa ada risiko terhadap privasi pemain. Setelah insiden tersebut, kami telah melakukan peningkatan keamanan dan tidak mengharapkan dampak pada game atau bisnis kami," kata juru bicara EA.
Lihat juga video 'Data Pengguna Bocor, Cermati Libatkan BSSN':
Mcdonald's hingga Volkswagen di halaman berikutnya.