Eddy menjelaskan sejak bulan lalu kementerian sudah mulai meminta dinas di daerah untuk menyetor data calon penerima BLT UMKM. Saat ini sudah diperoleh data 2,5 juta dari 3 juta yang ditargetkan.
"Kalau nanti setelah kita cleansing datanya, padu padankan, paling tidak dapat 1 juta, kita tinggal sampai September nanti 2 juta, dan mudah-mudahan ini bisa kita atur jaraknya total data masuk dan penyalurannya masih bisa manageable (diatur)," lanjutnya.
Jadi, dijelaskannya, pihaknya sudah secara paralel menyiapkan BLT UMKM bagi 3 juta penerima sejak kuartal II. Dengan demikian, di kuartal III ini tidak terlalu besar hambatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah memang nanti ke depan yang tambahan 2 juta lagi kita berharap dengan pelaksanaan PPKM ini bisa mengurangi dampak COVID sehingga proses penyaluran dana BPUM bisa sesuai dengan harapan kita," tambah Eddy.
Pada kesempatan sebelumnya, dia mengatakan bahwa Kementerian Keuangan sudah menyetujui anggaran tambahan untuk 3 juta penerima. Saat ini sudah diproses dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
"Anggaran sudah disetujui dan dalam proses DIPA," kata dia melalui pesan singkat kepada detikcom.
Pihaknya sudah meminta data calon penerima BLT UMKM untuk tahap 2 kepada dinas yang membidangi koperasi dan UKM di tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya dinas kabupaten/kota menyampaikannya ke dinas di tingkat provinsi untuk diteruskan ke Kemenkop dan UKM.
"Kita sudah sebar edaran bulan lalu, minta data dari dinas masuk paling telat 28 Juni. Ini untuk gelombang 1. Nanti diteruskan sampai dengan September disalurkan," paparnya.
(toy/zlf)