Dunia tengah berjuang melawan pandemi Corona. Apalagi, kini muncul varian Delta yang membuat banyak orang semakin menjadi was-was.
Namun, sebagian investor telah menepis risiko penyebaran virus tersebut. Mereka yakin, vaksinasi akan mencegah lockdown baru.
Seperti dikutip dari CNN, Kamis (1/7/2021), S&P dan Nasdaq Composite mencetak rekor baru hari Selasa. Sementara, indeks Stoxx 600 Eropa tidak jauh dari level tertinggi sepanjang masa.
S&P 500 telah naik 14% dalam enam bulan pertama tahun ini. Di sisi lain, varian Delta secara signifikan lebih menular daripada virus Alpha.
Kekhawatiran pasar sebagian besar diredam oleh kepercayaan terhadap vaksin. Moderna mengumumkan pada hari Selasa bahwa vaksin virus Coronanya bekerja melawan varian yang muncul termasuk Delta. Saham perusahaan biotek AS melonjak 5% karena berita tersebut.
Sebuah studi oleh Public Health England bulan ini juga menemukan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca sangat efektif untuk mencegah rawat inap dari varian Delta setelah dua dosis.
Hal tersebut dianggap bisa mengurangi kebutuhan untuk pembatasan tambahan, yang akan menghambat pemulihan ekonomi.
"Berkat kemajuan vaksinasi yang cepat, kami menganggap tidak mungkin sistem medis di Inggris atau di benua (Eropa) akan mengalami tekanan yang begitu parah lagi sehingga pembatasan serius baru terhadap kegiatan ekonomi akan diperlukan, " Holger Schmieding, Kepala Ekonom di Berenberg Bank.
Konsumen dan bisnis di negara-negara besar tampaknya percaya bahwa dunia sebenarnya sedang membalikan krisis. Kepercayaan konsumen di Amerika Serikat berada pada level tertinggi sejak awal pandemi menurut data terbaru dari Conference Board. Sementara itu, United Airlines baru saja mengumumkan pembelian pesawat terbesarnya dalam sejarah perusahaan. Hal ini menjadi sebuah taruhan besar pada kebangkitan bisnis perjalanan (travel).
Tapi varian terus menghidupkan tingkat ketidakpastian. Pada hari Rabu, saham global melemah.
"Ini belum berakhir," kata miliarder Warren Buffett kepada CNBC.
"Maksudku, dalam hal ketidakpastian."
Simak juga video 'Latih Eks Pekerja Migran Kupang, Kominfo Dorong Inovasi Produk Ekonomi':
(acd/zlf)