Kebutuhan oksigen dalam tabung meningkat di tengah kasus pandemi COVID-19 juga melonjak. Di Semarang, Jawa Tengah, tempat isi ulang oksigen kebanjiran order hingga harus antre.
Salah satu tempat isi ulang di Semarang yang berada di Jalanan Sadewa Utara pun meningkat tiga kali lipat penjualannya dari sebelum Corona varian Delta menyebar.
"Awal COVID dulu masih seperti biasa 10 sampai 20 tabung sehari. Sekarang sempai 60 tabung sejak sekitar dua mingguan lalu pas ada varian Delta itu," kata pemilik toko, Ika Arsianti di lokasi, Kamis (1/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 3 ukuran tabung yang diisi tempat bernama Toko Ferdian itu. Mulai tabung ukuran 1 m3, 1,5 m3, dan 6 m3. Namun mayoritas yang mengisi ulang adalah untuk penggunaan rumahan 1 m3 atau 1,5 m3.
"Biasanya kan untuk yang punya sakit gagal ginjal, jantung, TBC, dan lainnya. Ada juga buat tukang service AC, sama pengiriman ikan Koi," jelas Ika.
"Sekarang banyak yang datang untuk kebutuhan isolasi mandiri," kata Ika.
Untuk harga, Ika menyebut tidak menaikkan, hanya saja dia saat ini tidak lagi menjual tabung seperti dulu. Pasalnya harga tabung oksigen melonjak tinggi sekali dari Rp 600 ribu menjadi Rp 1 juta ke atas.
"Dulu jual tabung, sewa tabung, jual regulator, selang. Ini habis. Kalau mau kulakan harganya sudah nggak wajar," tandasnya.
Pelanggan di Toko Ferdian yang sudah berdiri sejak 2007 itu berasal dari berbagai daerah. Sehingga antrean cukup panjang setiap harinya. Jika stok oksigen sudah habis, ia terpaksa menolak.
"Pasokan likuid dari Surabaya, setiap hari, kalau sudah kosong ya nolak," katanya.
Salah satu pelanggan, Rahmad mengatakan dirinya melakukan isi ulang untuk adiknya yang sedang melakukan isolasi mandiri karena terpapar Corona.
"Buat adik saya, lagi kena COVID. Karena butuh oksigen, isoman di rumah, kita usahakan isoman. Kebutuhannya disesuaikan, ini baru pakai 2, untuk persiapan," kata Rahmad.
Baca juga: Jurus Pemerintah Jaga Pasokan Tabung Oksigen |