Erick Thohir Rombak Direksi Surveyor Indonesia, Dirut Diganti

Erick Thohir Rombak Direksi Surveyor Indonesia, Dirut Diganti

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 02 Jul 2021 17:09 WIB
Hari ini vaksin tahap ke-14 kembali tiba di Indonesia. Sebanyak 8 juta bulk vaksin Sinovac mendarat di Bandara Soetta. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang menerima dan melihat langsung.
Foto: AmiriYandi/DJIKP-Kemkominfo
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir kembali melakukan perombakan perusahaan pelat merah. Kali ini, Erick Thohir melakukan perubahan susunan direksi pada PT Surveyor Indonesia (Persero).

Dalam keterangan yang diterima detikcom, Jumat (2/7/2021), pemegang saham mengukuhkan pemberhentian Dian M Noer sebagai Direktur Utama Surveyor Indonesia sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan. Pemegang saham juga memberhentikan dengan hormat Tri Widodo sebagai Direktur Komersial 1 Surveyor Indonesia, serta Darwin Abas sebagai Direktur Komersial 2 Surveyor Indonesia.

Selanjutnya, pemegang saham mengalihtugaskan Rosmanidar Zulkifli dari Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Surveyor Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, M Haris Witjaksono ditunjuk sebagai Direktur Utama. Lalu, Saifuddin Wijaya sebagai Direktur Komersial.

Sehingga, susunan direksi Surveyor Indonesia menjadi sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

- M Haris Witjaksono sebagai Direktur Utama

-Saifuddin Wijaya sebagai Direktur Komersial

-Rosmanidar Zulkifli sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko

-Lussy Ariani Seba sebagai Direktur Sumber Daya Manusia

Sebelumnya, para pemegang saham Surveyor Indonesia juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kinerja Perusahaan 2020 pada 30 Juni 2021. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan Surveyor Indonesia dengan pernyataan wajar dalam semua hal yang material.

Turut dipaparkan dalam rapat tersebut pada tahun 2020 Surveyor Indonesia mengumpulkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,42 triliun turun 3,5% dari 2019 sebesar Rp 1,47 triliun. Laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 102,4 miliar turun 36,9% dari tahun sebelumnya Rp 162,3 miliar. Total aset tahun 2020 mencapai Rp 1,83 triliun naik 4,9% dari tahun lalu sebesar Rp 1,74 triliun.

(acd/zlf)

Hide Ads