Lebih jauh Faisal menyebutkan, para pihak di balik Tax Amnesty jilid II ini kemungkinan juga disebut menjadi pencetus gagasan presiden 3 periode yang sedang hangat diperbincangkan. Hal itu dilakukan untuk mengamankan posisi pemerintah saat ini.
"Atau bisa juga mereka memperjuangkan agar pak Jokowi jadi Presiden lagi, agar mereka aman lagi. Makanya muncul lagi lah gagasan 3 periode itu, semua oligarki itu semua, yang pajaknya nilep," ungkap Faisal Basri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak wacana program Tax Amnesty kembali bergulir Mei lalu, bahkan tiba-tiba dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama pemerintah, Faisal sudah curiga. Menurutnya, ada 'orang kuat' di balik rencana itu.
"Ini karena pemerintah takut memburu pembayar pajak yang nakal. Jadi kan harusnya pemerintah menegakkan aturan, memburu pembayar pajak yang tidak benar dan tidak ikut tax amnesty, kenakan denda 100- 200%," ujarnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, dikutip Kamis (27/5/2021).
"Tapi sangat boleh jadi orang-orang itu orang-orang kuat. Nah oleh karena itu diberikan jalan," tegasnya.
Faisal menuding orang-orang tersebut berada dalam lingkaran terdekat Presiden Joko Widodo (Jokowi), bisa jadi politikus maupun pengusaha. Sehingga sulit bagi petugas pajak untuk mengejar hak dari negara.
"Orang kuat itu ada di dalam pusaran terdalam politik. mereka dekat dengan inti kekuasaan, dan mereka punya pengaruh politik yang besar," terangnya. Faisal tidak menyebutkan secara spesifik orang yang dimaksud.
(dna/dna)