Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto masih optimis target pertumbuhan ekonomi 7% di kuartal II-2021 bisa tercapai. Sebab, PPKM Darurat baru diberlakukan di kuartal III, tepatnya pada 3-20 Juli.
"Tentu pemerintah melihat bahwa di kuartal kedua ini angka 7% itu masih bisa dicapai di Q2, karena memang PPKM darurat itu baru diberlakukan," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).
PPKM Darurat lebih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2021. Angkanya diperkirakan berada di rentang 3,7% sampai 4%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diperkirakan di kuartal ketiga itu terjadi kontraksi tapi relatif masih positif, mungkin angkanya antara 3,7% sampai 4%," sebutnya.
Pemerintah, lanjut dia terus memonitor baik di Jawa dan Bali, maupun luar Jawa dan Bali. Jawa dan Bali sendiri berkontribusi sebesar 60% bagi pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga PPKM Darurat di wilayah tersebut akan berpengaruh terhadap capaian pertumbuhan ekonomi di kuartal III secara nasional.
"Bahwa di kuartal ketiga yang menjadi penting dan menjadi andalan adalah ekspor. Kita lihat bahwa ekspor kita sampai dengan kemarin relatif stabil, dengan capaian ekspor yang terus bisa kita pertahankan selama 13 bulan dan surplus sebesar US$ 10,06 miliar di bulan Mei kemarin," tuturnya.
Kemudian, dengan harga komoditas baik itu CPO, batu bara, nikel, rubber, dan aluminium yang baik, ekspor diharapkan bisa dipertahankan terus karena dari sisi permintaan dunia juga meningkat.
"Diharapkan penanganan COVID bisa ditangani di awal atau minggu kedua Agustus, sehingga confidence dari masyarakat bisa pulih kembali," tambah Airlangga.