Pusat Bursa Kerja Diharap Integrasikan Supply & Demand Tenaga Kerja

Pusat Bursa Kerja Diharap Integrasikan Supply & Demand Tenaga Kerja

Khoirul Anam - detikFinance
Selasa, 06 Jul 2021 16:47 WIB
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi
Foto: Kemnaker
Jakarta -

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah mengoptimalkan peran pusat pasar kerja. Hal ini dilakukan demi mewujudkan sistem informasi pasar kerja nasional atau Labor Market Information System (LMIS).

Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menyatakan melalui sistem informasi pasar kerja nasional diharapkan seluruh sistem informasi pasar kerja yang telah ada saat ini dapat terintegrasikan, baik yang dikelola kementerian/lembaga pemerintah maupun swasta.

"Melalui sistem informasi pasar kerja nasional ini, kita optimis ke depan dapat memiliki forecasting demand tenaga kerja yang tepat, sehingga dapat mempersiapkan supply tenaga kerja lebih dini," ujar Anwar dalam keterangannya, Selasa (6/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada webinar bertajuk 'Strategi Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional', dia mengungkapkan sistem informasi pasar kerja yang terintegrasi merupakan suatu keniscayaan, terutama integrasi dengan data terkait kondisi industri. Sehingga, kata dia, dapat menghasilkan data untuk membantu penyiapan tenaga kerja yang siap diserap industri.

Selain itu, Anwar mengemukakan bahwa banyak pihak yang mengharap kehadiran pusat pasar kerja. Nantinya, unit ini memiliki data ketenagakerjaan yang lengkap, serta memiliki berbagai panduan yang memudahkan para pencari kerja mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya sekaligus membantu meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia ke depan.

ADVERTISEMENT

"Maka dari itu banyak yang berharap kepada pusat pasar kerja ini, utamanya agar dapat menjadi hub atau jembatan bagi tenaga kerja dan peluang/kesempatan kerja yang ada," ujarnya.

Namun, dia juga mengingatkan agar pusat pasar kerja dapat berjalan optimal, diperlukan sinergi antar unit yang ada di dalam Kemnaker dan kementerian/lembaga lain. Sehingga dapat memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja.

"Untuk itu, mari kita bersinergi secara berkesinambungan untuk bersama-sama memberikan kontribusi dan partisipasi positif dalam meningkatkan kompetensi masyarakat dalam rangka mewujudkan indonesia sejahtera," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/BAPPENAS Mahatmi Parwitasari Saronto menyatakan sistem informasi pasar kerja memiliki peran yang sangat penting dari sisi supply dan demand. Dari sisi supply, pemerintah menyiapkan angkatan kerja yang sehat, mempunyai keahlian memadai, cerdas, inovatif, adaptif, dan sebagainya.

Sementara dari sisi demand, pemerintah mengejar upaya untuk meningkatkan investasi, ekspor, mengembangkan sumber pertumbuhan baru, kewirausahaan, perbaikan infrastruktur sederhana, dan perbaikan iklim investasi.

"Semua ini bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran. Jadi peran informasi pasar kerja di antara kedua sisi ini, yaitu mempertemukan dari sisi supply berupa angkatan kerja dan demand yang akan dikembangkan atau menjadi tujuan pembangunan sampai tahun 2024," ujar Mahatmi dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, Deputi IV Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin menyatakan keberadaan sistem informasi pasar kerja berperan dalam meningkatkan produktivitas nasional. Menurut Rudy, sistem informasi pasar kerja dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan terkait ketenagakerjaan seperti update SKKNI, program pelatihan dan pemagangan untuk pengangguran atau pencari kerja, atau untuk pengembangan pelatihan bersifat upskilling atau reskilling bagi tenaga kerja.

"Sistem informasi pasar kerja juga membantu lembaga pendidikan sebagai supplier tenaga kerja untuk melakukan perbaikan guna mengurangi mismatch, misalnya dengan menyesuaikan kurikulum dan rekognisi pembelajaran," ujar Rudy.

(ncm/ega)

Hide Ads