Harga kelapa hijau melonjak dua kali lipat dari biasanya. Hal itu dikarenakan belakangan ini kandungan airnya banyak diklaim sebagai terapi penyembuhan COVID-19.
Salah satu pedagang bernama Icha menjual kelapa hijau seharga Rp 30.000 sejak dua minggu belakangan ini. Padahal biasanya harganya hanya Rp 15.000.
"Kelapa (hijau) lagi mahal, banyak yang nyari. Saya jual Rp 30.000 itu termasuk murah, di Depok ada yang jual sampai Rp 45.000," kata Icha ditemui di warungnya daerah Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (7/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Icha membantah disebut aji mumpung di saat banyak masyarakat mencari kelapa hijau. Dia mengklaim permintaan yang tinggi membuat barangnya sulit didapat dan harga dari supplier juga naik.
"Dari sananya juga naik, barangnya susah. Saya mah cuma jual paling ambil untung sedikit," tuturnya.
Bergeser sedikit sekitar 500 meter, harga yang sama juga ditemui di warung kelapa hijau milik Yeni. Dia menjual kelapa hijau paling tinggi Rp 30.000 dengan iming-iming buahnya besar.
"Rp 30.000 itu paling besar, yang kecil Rp 20.000, ada juga yang Rp 25.000," tuturnya.
Meski begitu, tidak semua pedagang kelapa hijau menaikkan harga. Mas Bro misalnya, dia tetap menjual kelapa hijau dari Rp 15.000-20.000/butir.
"Saya biasa saja, dari dulu juga segini (harga) nggak ngikutin yang lain. Banyak yang butuh, makanya harganya dimahalin semua. Kasihannya itu," katanya saat ditemui di warungnya wilayah Jombang.
Ia mengakui memang ada kenaikan harga dari supplier sebanyak Rp 2.000. Dengan kenaikan itu, tanpa menaikkan harga juga dirinya sudah mendapat untung.
"Saya mah nggak mau aji mumpung. Bisa saja saya jual Rp 45.000 orang pada beli, tapi nggak balik lagi, jadi perputarannya lama. Mending kayak gini orang pada balik lagi ke saya," pungkasnya.
Simak video 'Pemda Bentuk Satgas, Masyarakat Diminta Lapor Jika Temukan Penimbun Obat!':