Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan stok atau ketersediaan pangan pada masa PPKM Jawa-Bali serta sejumlah wilayah di Indonesia. Dia menyebut stok pangan masih surplus.
"Secara umum kesiapan dan ketersediaan pangan kita alhamdulillah cukup terkendali. Paling tidak kita masih memiliki cadangan-cadangan beras yang cukup kuat di seluruh Indonesia," kata Syahrul saat berkunjung ke Dinas Ketahanan Pangan Sulsel di Makassar, Kamis (8/7/2021).
Syahrul mengatakan keamanan stok pangan tersebut, khususnya beras dikendalikan langsung oleh Bulog hingga oleh seluruh rice milling unit (RMU) yang ada ataupun yang dikendalikan oleh seluruh pemerintah daerah, baik provinsi atau kabupaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu dalam kondisi suasana COVID-19, dalam suasana pembatasan-pembatasan, pangan kita insyaallah tetap terkendali dengan baik dan ini hampir setiap minggu dicek Bapak Presiden," ungkap Syahrul.
Menurut Syahrul, stok pangan sisa musim tanam 2020 adalah sebesar 7 juta ton dan masih ada pula hasil musim tanam pertama (MT-1) sebesar 15 juta ton.
"Yang kita makan kan kurang lebih 15 juta ton, oleh karena itu dari data yang ada kita masih memiliki kekuatan yang cukup dan segera memasuki masa tanam kedua Agustus sampai Desember," ungkapnya.
Syahrul kemudian mengklaim dirinya setiap hari memastikan keamanan stok pangan di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, kata dia, keamanan stok pangan menjadi pondasi dasar masyarakat di berbagai sektor dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Saya setiap hari turun di lapangan nih, jadi satu-satunya yang kita harap tidak boleh berhenti dalam kondisi COVID adalah kesiapan pangan dan akselerasi pangan yang ada secara nasional," kata Syahrul.
"Sehingga kita berharap dari sanalah makanan tersedia, lapangan kerja juga tetap berjalan dan ekonomi dasar kita juga berputar," imbuhnya.
(akn/hns)