Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kini tak hanya bisa jago kandang. UMKM juga bisa membuat produknya menjadi jagoan di luar negeri sehingga mampu bersaing di pasar global.
Salah satunya dengan mengikuti program pelatihan ekspor yang merupakan rangkaian dari Coaching Program for New Exporter (CPNE). Dengan cara ini, pelaku UMKM bisa semakin agresif untuk mengekspor produknya.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank menyelenggarakan kegiatan tersebut di Medan, Surakarta dan Denpasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto mengungkapkan jika CPNE ini sudah diselenggarakan LPEI sejak 2015 untuk memberikan pelatihan berkelanjutan dan pendampingan kepada pelaku UMKM selama satu tahun di wilayah tertentu.
Hal ini untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha hingga mencetak eksportir baru yang berkualitas. "Pelatihan tahap kedua ini adalah bagian dari rangkaian pelatihan untuk mencetak eksportir handal dan terampil dan mampu bersaing di pasar global," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (8/7/2021).
Pelatihan kali ini LPEI bekerja sama dengan Export Center Surabaya dan Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang dalam memberikan bimbingan pelatihan ekspor termasuk strategi negosiasi ekspor dan strategi pemasaran ekspor.
Tenaga ahli dari Export Center Surabaya sekaligus eksportir yang telah berpengalaman selama 15 tahun, M. Fernanda Reza hadir sebagai narasumber modul strategi negosiasi ekspor, sedangkan untuk modul pelatihan mengenai strategi pemasaran ekspor diberikan oleh Bastia Turidobroto tenaga ahli dari FTA Center Semarang.
"Meskipun diadakan secara daring, mereka tetap semangat melahap semua materi yang diberikan. Mereka pun hadir dengan profil produk yang beraneka ragam dan yang membuat saya terkesan adalah produk-produk tersebut merupakan produk-produk unggulan daerah," jelas dia.
(kil/ara)