Jokowi Diminta Lakukan Lockdown, Dananya dari Mana?

Jokowi Diminta Lakukan Lockdown, Dananya dari Mana?

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 10 Jul 2021 08:00 WIB
Beberapa ruas jalan di Ibu Kota yang terdampak pembatasan mobilitas tampak sepi kosong melompong. Beginilah potret Jakarta yang tertidur lebih awal.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho

Hal senada disampaikan Pengkaji Kebijakan & Inovasi, IPMI Business School dan Research Affiliate Harvard Kennedy School, Sidrotun Naim. Dia meminta Indonesia belajar dari India dan Chile, yang mana COVID-19 varian delta tidak bisa hilang kecuali dengan lockdown atau karantina wilayah.

"Virus ini lambat laun akan menyebar ke seluruh propinsi di luar Jawa dan Bali. Negara-negara yang kasusnya banyak seperti India dan Chile tidak bisa hilang kecuali dengan lockdown. Pemerintah jangan menunggu buruk dulu kondisinya baru mengambil tindakan. Delta itu lebih lama untuk isolasi mandirinya, lebih dari 21 hari. Saat ini semua orang harus sadar bahwa saat ini sedang terjadi krisis," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar kebijakan publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat mengusulkan agar UU Karantina Wilayah diberlakukan 1 bulan, dan masyarakat diberikan kebutuhan pangannya. Dengan begitu mobilitas penduduk dapat dikendalikan.

"Pemberlakuan karantina wilayah cukup satu bulan dan negara hadir memberikan kebutuhan pangan masyarakatnya sesuai dengan UU karantina wilayah" terangnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya jika UU Karantina Wilayah diberlakukan maka Presiden mengambil alih penanganan COVID-19, dan Presiden segera menjadikan Kementerian Kesehatan sebagai pemegang komando.

"Presiden mengambil alih penganan COVID-19 dengan memberlakukan UU Karantina Wilayah dan menempatkan peran Kementerian Kesehatan pada leading sektornya. Bila RS kekurangan oksigen dan obat-obatan maka Menkes harus yang bertanggung jawab," tambah Achmad.


(toy/eds)

Hide Ads