Peran BUMN Lawan COVID-19 yang Terus Menggila

Peran BUMN Lawan COVID-19 yang Terus Menggila

Tim detikcom - detikFinance
Minggu, 11 Jul 2021 14:55 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Jumlah masyarakat Indonesia yang terkena COVID-19 masih terus bertambah. Pemerintah melalui Kementerian BUMN terus mengupayakan ketersediaan obat dan oksigen bagi masyarakat.

Menteri BUMN, Erick Thohir memimpin dan memantau langsung produksi obat COVID-19. Tak hanya itu, Menteri Erick juga menginstruksikan agar perusahaan BUMN seperti Pertamina, PT Pupuk, hingga PT Krakatau Steel untuk dapat memanfaatkan kapasitas yang ada untuk memproduksi serta mendistribusikan oksigen ke beberapa rumah sakit di Pulau Jawa.

Langkah yang dilakukan oleh Erick ini diapresiasi oleh Victoria Venny, Senior Equity Research Analyst MNC Sekuritas. Menurutnya langkah yang dilakukan oleh Menteri Erick yang menginstruksikan emiten farmasi dan non farmasi untuk mendukung masyarakat dalam memulihkan kesehatan akibat COVID-19 sudah sangat tepat dan harus diapresiasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Langkah strategis yang dilakukan pak Erick untuk memproduksi obat dan menyalurkan oksigen itu merupakan wujud Negara hadir di tegah masyarakat yang tengah kesulitan akibat serangan COVID-19. Produksi obat dari Kimia Farma dan Indofarma harus dilipatgandakan. Sehingga ketersediaan obat COVID1-9 di masyarakat dapat dipenuhi. Ketika COVID-19 ini bisa dengan cepat dikendalikan dan ditekan, ekonomi nasional pasti akan kembali membaik," terang Venny.

Agar masyarakat dapat segera tertolong dan mendapatkan obat yang terjangkau, Venny, berharap Erick dapat berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan platform telemedicine yang saat ini sudah ada.

ADVERTISEMENT

Dengan kolaborasi ini Venny optimistis beban fasilitas kesehatan yang ada dapat berkurang serta tidak terjadi kepanikan di masyarakat. Karena masyarakat mendapatkan kepastian akan pasokan obat di apotek milik BUMN.

"Nantinya masyarakat yang melakukan Isoman dapat menggunakan telemedicine untuk berkonsultasi dengan dokter, Setelah berkonsultasi masyarakat bisa mendapatkan obat dari apotek Kimia Farma atau apotek rekanan Kementerian Kesehatan. Sehingga masyarakat bisa mendapat layanan kesehatan dengan harga obat yang terjangkau sesuai dengan rekomendasi Pemerintah.

Langkah yang dilakukan oleh Menteri Erick saat ini adalah langkah strategis untuk menanggulangi COVID-19 jangka pendek. Venny berharap untuk penanganan COVID-19 jangka menengah dan panjang, menurut Venny Menteri Erick dapat mendorong BUMN lain seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero dan PT Rekayasa Industri (Rekind) Persero untuk dapat mendukung Pemerintah untuk menanggulangi dampak kesehatan akibat COVID-19.

PT Rekid yang sudah terbiasa membangun kilang minyak dapat diberdayakan untuk membuat alat memproduksi oksigen generator baik untuk pemasangan di rumah sakit milik Pemerintah maupun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

PT RNI yang selama ini membuat alat kesehatan dapat dioptimalkan produksinya untuk membuat jarum suntik dan tempat tidur di rumah sakit milik Pemerintah maupun rumah sakit darurat.

"Dengan Rekid yang dapat membuat oksigen generator diharapkan ketergantungan rumah sakit akan oksigen dari perusahaan swasta dapat berkurang. RNI juga diharapkan dapat membuat jarum suntik dan tempt tidur untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. Jika BioFarma sudah bisa membuat vaksin COVID-19 sendiri, tentu kebutuhan jarum suntuk untuk vaksinasi sangat tinggi," terang Venny.

(dna/dna)

Hide Ads