Layanan vaksinasi gotong royong individu atau berbayar dibuka mulai hari ini. Bagi masyarakat yang berminat, ada 3 cara untuk mengakases layanan tersebut.
Plt Direktur Utama KFD Agus Chandra mengatakan, menyebut, pertama, melalui contact/call centre Kimia Farma di nomor 1-500-255. Kedua, melalui website www.kimiafarmaapotek.co.id, kemudian akan diarahkan melalui koneksi nomor Whatsapp.
Ketiga, melalui aplikasi Kimia Farma Mobile di ponsel, yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store. Kimia Farma Mobile sendiri kini masih dalam proses penyempurnaan dan penggunaannya segera disampaikan dalam waktu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendaftaran kepesertaan akan berisi penentuan tanggal, waktu dan lokasi vaksinasi. Dengan demikian calon peserta dapat menentukan waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhannya.
"Masyarakat bisa segera mendaftar menggunakan call centre dan website. Begitu Kimia Farma Mobile sempurna, kami akan segera mempublikasikan penggunaannya, karena menurut kami pendaftaran melalui KF Mobile dapat menghindari antrean panjang. Dengan hanya satu jari, beberapa langkah pendaftaran dapat dilewati," katanya dalam ketarangan tertulis, Minggu (11/7/2021).
"Kimia Farma sebagai bagian dari Holding BUMN Farmasi siap menyukseskan vaksinasi COVID-19. Semoga herd immunity segera tercipta dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional," ujar Agus Chandra.
Namun patut dipahami, vaksinasi berbayar ini akan sejalan dengan vaksinasi program pemerintah. Vaksinasi tersebut ditujukan untuk masyarakat atau individu yang belum mendapatkan akses vaksin. Program vaksinasi gotong royong ini bukan bertujuan untuk booster atau suntikan ketiga.
"Jadi memang tadi terlewat yang saya sampaikan bahwa vaksinasi gotong royong ini diperluas untuk individu tetap harus selaras program pemerintah. Artinya, ini diberikan untuk masyarakat atau individu yang belum mendapatkan akses. Belum mendapatkan akses untuk dosis 1 dan 2. Jadi bukan tujuannya untuk booster. Saat ini pemerintah belum mengeluarkan ketetapan bahwa masyarakat akan diberikan booster, belum," terang Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto.
Dia juga mengatakan, masyarakat juga harus memilih. Jika ikut program vaksinasi gotong royong maka tidak boleh mengikuti program vaksin gratis pemerintah.
"Ini secara sukarela opsinya, dan ketika akan masuk program ini berarti harus milih, kita tidak akan ikut program vaksinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah tapi ikut dalam program vaksinasi gotong royong," katanya.
Kembali, dia menekankan vaksin berbayar ini diprioritaskan untuk yang belum mendapat vaksin pertama dan kedua. Bukan untuk vaksin ketiga atau booster.
"Gotong royong skemanyanya yang mana apakah badan hukum atau indiividu. Berarti kita mau ambil individu tetap saja kita akan masukan yang bersangkutan dalam satu data, jadi tidak mungkin ada yang akan divaksin itu untuk mendapatkan booster tapi yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin pertama dan kedua," katanya.
(acd/fdl)