Peternak Curhat: Penjualan Hewan Kurban Drop, Pembeli Cari yang Murah

Peternak Curhat: Penjualan Hewan Kurban Drop, Pembeli Cari yang Murah

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 12 Jul 2021 16:40 WIB
Kurban Idul Adha
Foto: iStock
Jakarta -

Penjualan hewan kurban diprediksi tak akan memberikan banyak keuntungan tahun ini. Peternak hewan kurban dibayangi penurunan penjualan karena daya beli masyarakat yang juga turun.

Menurut Ketua Dewan Pengurus Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro saat ini masyarakat kebanyakan mencari hewan kurban dengan harga yang murah. Dia menjelaskan, untuk permintaan sapi saja kebanyakan masyarakat mencari yang di bawah Rp 23 juta, padahal kebanyakan sapi harganya jauh lebih mahal dari itu.

"Sehubungan dengan demand menurun, memang daya beli turun. Hewan kurban yang diminati pun relatif kecil. Banyak yang cari harga di bawah Rp 23 juta syaratnya yang penting gemuk dan dewasa, gigi permanen tumbuh dua. Padahal sapi lain itu di atas segitu jadi kurang diminati," papar Nanang dalam diskusi virtual FMB 9, Senin (12/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, saat ini telah terjadi penurunan 50% permintaan hewan kurban di tingkat pedagang hewan kurban dadakan. Padahal, para pedagang juga sudah mengurangi jumlah pasokan yang dijualnya.

"Di H-8 saja nih, permintaan masih banyak di bawah 50% dari yang disiapkan. Padahal pedagang di lapangan juga mengurangi jumlah stok di lapangan," ungkap Nanang.

ADVERTISEMENT

Hal ini juga diamini, Haji Doni, pemilik Mal Hewan Kurban di Depok, menurutnya saat ini kebanyakan orang mencari harga sapi di bawah Rp 20 juta. Tak penting apa jenisnya, selama itu hewan kurban harganya di bawah Rp 20 juta maka akan laku.

"Jenis apapun ya nggak masalah, yang lagi hits ini budget mereka ini cuma ada Rp 20-21 juta itu lagi rame. Sapi apa segitu harganya," kata Doni dalam diskusi yang sama.

Karena hal tersebut, dia mengaku pusing untuk menjual sapi-sapi yang besar, macam sapi limosin misalnya. Pasalnya harga sapi-sapi itu jauh lebih mahal daripada yang banyak diminta di pasaran.

"Nah ini kita pusing kalau sapi limosin kan nggak mungkin segitu kan mau jual bagaimana? Memang sekarang ini apapun jenisnya nggak penting, baik limosin, sapi bali, yang penting orang cari harganya sekarang," papar Doni.




(hal/das)

Hide Ads