Rencana vaksin berbayar dikritik oleh kalangan ekonom. Salah satunya ekonom Senior Faisal Basri yang menyebut ada cuan jumbo di balik bisnis vaksin berbayar ini.
Menanggapi hal tersebut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan vaksin yang diberikan kepada masyarakat selama ini adalah yang gratis dan tidak dipungut biaya.
"Faisal Basri ini sudah halu ya, dia bicara mengenai skenario awal, sementara fakta di lapangan hampir semua itu (vaksin) adalah yang gratis, yang gratis," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (13/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan saat ini vaksin yang sudah tersebar sekitar 70 juta dosis di seluruh daerah. Sekarang stok hampir 30 juta untuk vaksin gratis.
Arya menyebut vaksin gratis ini akan terus tiba di Indonesia hingga memenuhi kebutuhan masyarakat untuk vaksin gratis.
"Itu fakta bisa dikatakan, mungkin kalau tanya ke pak Faisal Basri sudah divaksin pun, coba tanya dia pakai vaksin gratis atau vaksin berbayar. Pasti dia pakai vaksin gratis. Apa yang disampaikan beliau ini lebih banyak halunya. Ya seperti dulu ketika beliau katakan mafia minyak, mafia minyak, ternyata beliau tidak pernah sampaikan itu jadi wacana aja gitu," kata dia.
Arya mengharapkan Faisal Basri bisa menghitung ulang dan memahami apa yang disampaikan oleh Faisal adalah hal yang tidak benar.
Simak video 'Epidemiolog Pertanyakan Motif Pemerintah soal Vaksin COVID-19 Berbayar':
Cuitan Faisal Basri soal vaksin berbayar di halaman berikutnya.