Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka suara soal adanya gangguan Customs Excise Integrated System and Automation (CEISA). Gangguan pada sistem tersebut dikeluhkan pengusaha karena membuat barang-barang menumpuk di pelabuhan.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan, perbaikan sistem tersebut ditargetkan rampung minggu ini. Dia mengatakan, pelaku usaha yang terdampak tidak akan dikenakan tambahan biaya.
"Insyaallah kita upayakan minggu ini selesai. Sudah kita koordinasikan juga pada pihak ketiga untuk tidak ada tambahan biaya yang dikenakan pada pelaku usaha oleh proses importasi/exportasinya tertunda," katanya kepada detikcom, Rabu (14/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, sebagian layanan sudah berjalan saat ini. Pihaknya terus melakukan komunikasi agar pelayanan terus berjalan di lapangan.
"Sebagian sudah mulai berjalan. Kita sudah komunikasikan dengan backup mekanisme agar tetap dapat berjalan proses di lapangan. Pelayanan kami switch agar tetap dapat berjalan," katanya.
Dia juga bilang, langkah perbaikan terus dilakukan. Selain itu, uji coba juga terus berjalan agar sistem tersebut stabil.
"Dari langkah perbaikan sampai dengan saat ini masih sambil diuji coba terus konsistensinya untuk meyakini stabilitas ke depan. Rekan-rekan terus melakukan langkah perbaikan tersebut nonstop beberapa hari ini. Mohon support dan doanya," terangnya.
Soal penyebab, Askolani mengatakan, pihaknya tengah melakukan review atas akar masalah tersebut.
"Kita lagi review root casenya secara lengkap untuk bisa jawab yang sustainable," katanya.
Simak juga video 'Selama PPKM Darurat, Perjalanan Angkutan Logistik di Pelabuhan Meningkat':