Kemarin detikcom menggelar polling rencana vaksin berbayar. Mayoritas warganet atau netizen di media sosial Twitter dan Instagram tidak setuju dengan kebijakan vaksin berbayar itu.
Vaksin berbayar sebelumnya direncanakan dibuka pada 12 Juli 2021. Namun akibat polemik, pelaksanaannya ditunda.
Dikutip dari akun Twitter resmi detikcom ada 552 votes yang masuk. Sebanyak 64,5% menyatakan tidak setuju dan 35,5% menyatakan setuju dengan kebijakan vaksin ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesehatan masyarakat itu kan tanggung jawab pemerintah, sekarang dengan segala macam pembatasan untuk vaksin pun harus bayar? Bagaimana dengan janji presiden yang akan menggratiskan vaksin???," cuit akun @reflectiom_8_.
Kemudian akun @daemon_ihsan mencuit bahwa sangat tidak manusiawi jika vaksin berbayar. Pasalnya pemerintah wajib melindungi rakyatnya.
"Vaksin GR sangat tidak manusiawi jika diperdagangkan dengan rakyat sendiri. Pemerintah wajib melindungi rakyatnya sesuai amanat Konstitusi. Kalau tidak menepati, artinya pemerintah tidak memiliki nurani yang suci," tulisnya.
Akun @NiaYulianti02 menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 seharusnya gratis. Vaksin berbayar bisa saja diadakan tapi tidak sekarang.
"Saya setuju min! alangkah baiknya bukan di situasi sekarang tunggu situasi sudah aman baru di vaksinasi baru di adakan program VGR dan semua warga Indonesia HARUS divaksinasi (free) tanpa terkecuali," cuitnya.
Kemudian di Instagram ada akun coxlbs yang menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengatakan vaksin gratis. Namun, kini ada rencana vaksin berbayar.
"Hanya mau bilang. Kalau Presiden bilang vaksin gratis tis kenapa level di bawahnya berani melawan? Jangan berdagang dengan rakyat apalagi yang sedang kesulitan dan ketakutan. Berbuatlah adil dan bijak. Kalau bos bilang digratiskan ya jangan buat aturan sendiri dengan alasan herd immunity dong. Hal itu kan juga bisa dilakukan dengan yang gratis," tulisnya.
Tonton video 'Blak-blakan Fatia Maulidiyanti: 4 Alasan Vaksinasi Berbayar Ditolak':