Mentan Dorong Offtaker Food Estate di Sumut Buka Peluang Ekonomi Baru

Mentan Dorong Offtaker Food Estate di Sumut Buka Peluang Ekonomi Baru

Inkana Putri - detikFinance
Rabu, 14 Jul 2021 22:53 WIB
Kementan
Foto: Kementan
Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong para pelaku usaha atau offtaker pertanian di Sumatera Utara untuk bersama-sama mewujudkan Food Estate.Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyatakan Food Estate merupakan program strategis nasional berkonsep pengembangan sentra produksi kawasan pangan berbasis korporasi.

Oleh karena itu, ia berharap kehadiran para offtaker dapat membuka pasar dan peluang ekonomi baru sehingga hasil usaha tani dapat dikelola dan dijual dengan harga kompetitif.

"Jadi nanti ada yang namanya badan usaha tingkat petani yang mengelola usaha tani pangan mulai dari hulu hingga hilir secara berkelanjutan dan terintegrasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Deputi Managing Director salah satu offtaker Food Estate Sumatera Utara, Afrizal Gindow mengatakan saat ini pihaknya bersama perusahaan lainnya telah menyelesaikan 215 hektare lahan.

Selanjutnya, akan dilakukan penyelesaian lanjutan dengan target seluas 785 hektare. Dengan demikian area food estate di Sumatera Utara nantinya akan bertambah menjadi 1.000 hektare.

ADVERTISEMENT

"Kami bersama 7 perusahaan lainya segera bergerak untuk yang 785 hektare, sehingga target 1.000 hektar nantinya bisa terlaksana. Yang pasti Pak Menteri menyampaikan akan mem-backup dari belakang," ujar Afrizal.

Afrizal menjelaskan sebanyak 7 perusahan yang terlibat dalam pembangunan food estate di Sumatera Utara juga diberikan tanggung jawab untuk menciptakan pasar baru. Hal ini dilakukan guna menggerakkan roda ekonomi dari hasil usaha tani.

"Yang menjadi sebuah catatan dan harus kita selesaikan adalah mengenai pasar. Tadi Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) meminta agar jangan dulu berbicara KUR. Akan tetapi manfaatkan dana yang ada untuk menyerap semua hasil produksi," ungkapnya.

Meski demikian, Afrizal menyebutkan bahwa proses adaptasi masyarakat terhadap garapan lanjutan area food estate di Sumut masih memiliki kendala. Salah satunya terkait penyatuan persepsi bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menjanjikan dan menguntungkan.

"Yang pertama yang kita lihat itu bagaimana kesiapan masyarakat di sana karena berkaitan dengan lahan baru. Dan dari semua teman-teman pengusaha yang ada, mereka concern pada CPCL (calon petani calon lokasi), itu salah satu isu," pungkasnya.

(mul/dna)

Hide Ads