Sebelumnya sempat diberitakan, para teknisi mulai menjajakan jasa service handphone di jalan dan trotoar GPC.Salah satu teknisi yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, dari semenjak PPKM ia tak dapat menghasilkan omset.
Biasanya, penjualan dari jasa service handphone nya itu bisa menghasilkan Rp 2 juta per hari sebelum pandemi COVID-19. Namun selama pandemi ini penghasilannya menurun drastis dan hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
"Saya service handphone udah 21 tahun dan ini kondisi terberat," ujarnya kepada detikcom, Rabu (14/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, tekanan biaya sewa dan listrik toko service di mal PGC pun membuatnya harus memutar otak untuk melunasi tagihan tersebut agar dapat tetap bekerja saat mal kembali dibuka. Dia mengatakan, untuk biaya sewa tokonya mencapai Rp11 juta dan listrik mencapai Rp4,8 juta.
Belum lagi dengan tekanan denda jika telat membayar sewa kos yang mencapai 20% dari total biaya sewa per bulannya. "Berat, kalau saya bawa badan sendiri enak, ini kan ada anak istri nunggu di rumah. Rasanya gimana, anak nangis, belum makan apa-apa. Kita begini juga karena ada tanggung jawab," imbuhnya.
(eds/eds)