Dompet Pemerintah Cukup buat Biayai PPKM Darurat Jika Diperpanjang?

Dompet Pemerintah Cukup buat Biayai PPKM Darurat Jika Diperpanjang?

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 15 Jul 2021 19:00 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Pemerintah putar otak demi mencukupi kebutuhan dana untuk melaksanakan PPKM Darurat. Apalagi ada kemungkinan kebijakan tersebut diperpanjang hingga 4-6 minggu. Apakah dompet pemerintah cukup untuk menggelontorkan bantuan sosial (bansos) jika PPKM Darurat diperpanjang?

Pemerintah sendiri sudah menyiapkan berbagai program bansos selama PPKM Darurat. Dananya sendiri, dijelaskan Sekretaris Eksekutif Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Susiwijono Moegiarso berasal dari realokasi dan refocusing anggaran.

"Dari kesediaan anggaran tadi sudah kami sampaikan dengan adanya PPKM Darurat ini harus ada realokasi dan refocusing," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (15/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah telah menggelontorkan anggaran penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 699,43 triliun untuk lima klaster. Susi menyebut bahwa anggaran PEN akan tetap sebesar itu, tetapi akan dilakukan realokasi dan refocusing di masing-masing klaster.

"Dilakukan realokasi dan refocusing di sana dengan lebih memprioritaskan yang pertama pasti prioritas kesehatan. Klaster kesehatan menjadi yang utama, apalagi melihat kenaikan kasusnya demikian eksponensial dalam beberapa hari ini," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Kemudian yang kedua, dana PEN juga akan difokuskan untuk melindungi masyarakat melalui klaster perlindungan sosial (perlinsos).

"Karena itu kesehatan dan perlindungan sosial ini alokasinya kemarin ditambah, dipindahkan dari klaster yang lain. Karena itu realokasi ini menjadi strategi utama pemerintah di dalam tetap menjaga pemulihan ekonomi kita, kebutuhan masyarakat, kemudian juga daya tahan UMKM kita di dalam PPKM darurat ini," jelasnya.

"Nah, dengan strategi seperti ini kita berharap dari sisi ruang fiskalnya kita tetap mampu untuk membiayai itu, dan lebih fokus ke kegiatan-kegiatan yang langsung berkorelasi dengan penanganan pandemi dan menjaga masyarakat kita dengan bantuan sosial tadi," sambung Susi.

Dia mengakui bahwa ruang fiskal pemerintah tidak terlalu besar, mengingat di masa pandemi ini juga terjadi penurunan penerimaan negara. Oleh karena itu upaya yang dilakukan adalah realokasi dan refocusing anggaran.

"Di dalam konteks ini teman-teman Kementerian Keuangan kemarin sudah melakukan realokasi kembali beberapa program PEN," tambah Susi.

Simak juga video 'PPKM Darurat, Jual Mobil Bekas Sekarang Ditawar Murah':

[Gambas:Video 20detik]



(toy/ara)

Hide Ads