Bagaimana Warga Perbatasan Bertahan Selama PPKM Darurat

Bagaimana Warga Perbatasan Bertahan Selama PPKM Darurat

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 15 Jul 2021 17:59 WIB
Sebatik
Foto: (Istimewa)
Nunukan -

Hari ini cuaca sedikit tak bersahabat di Desa Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Kali ini, Babinsa Desa Sei Nyamuk beserta beberapa aparat desa dan juga satgas COVID berkeliling Desa Sei Nyamuk untuk mengantarkan paket sembako yang ditujukan bagi para pasien COVID 19 yang diharuskan isoman.

Adalah pengusaha yang juga tokoh masyarakat Sebatik, Haji Momo salah satu penggagas dan juga pemberi ratusan paket sembako serta dukungan medis terutama bagi para pasien COVID 19 yang melakukan isolasi mandiri. Ini bukan kali pertamanya Haji Momo memberikan kontribusi bagi penanganan COVID 19 di kepulauan terluar Indonesia ini.

Sekian langkah mitigasi sudah sempat ia lakukan mulai dari pengadaan infrastruktur serta akses medis juga vaksin bagi nakes serta fasilitator serbu vaksin bagi warga di Desa Sei Nyamuk, dan juga pengisian oksigen untuk berbagai puskesmas yang berada di Desa Sei Nyamuk sejumlah 53 tabung Oksigen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti penuturan Aminah ( 49 tahun ) warga Desa Sungai Sei Nyamuk. Ibu 2 anak dengan suami yang bekerja sebagai nelayan ini harus menjalani isolasi mandiri sampai 12 hari kedepan. Secara otomatis, ia dan suaminya pun harus berhenti sejenak untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah apalagi bekerja.

Dengan demikian, kondisi ini pun turut berpengaruh pada pemasukan rumah tangga mereka. Jika tidak bekerja, pekerja harian ini pun tidak akan mendapatkan uang. Kondisi yang tentunya tidak mudah. Dengan bantuan sembako ini, ia dan keluarganya merasa sangat terbantu.

ADVERTISEMENT

Menurut penuturan Camat Sebatik Timur, Wahyuddin S.Sos, dirinya merasa bangga, karena di tengah pandemi semacam ini, pemerintah daerah sungguh terbantu dengan kepedulian baik pengusaha maupun tokoh masyarakat di Sebatik.

Kadangkala untuk respon cepat dirinya juga melibatkan tokoh masyarakat dan pengusaha untuk ikut berperan serta menangani pandemi COVID 19 di Sebatik terutama pasca ditetapkannya wilayah ini masuk dalam klasifikasi Zona Merah.

(dna/dna)

Hide Ads