Pemerintah Harus Lakukan Ini Supaya Ekonomi Bisa Pulih

Pemerintah Harus Lakukan Ini Supaya Ekonomi Bisa Pulih

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 16 Jul 2021 19:54 WIB
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menghadapi ancaman pandemi COVID-19. OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,9% di tahun 2021.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Ekonomi Indonesia mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19. Namun pemulihan ekonomi bisa dilakukan asalkan pengendalian kasus COVID-19 bisa dilakukan dengan baik.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengungkapkan selain itu percepatan vaksinasi COVID-19. Dia menyebut jumlah orang yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 56,17 juta.

"Kita akan kejar sampai akhir tahun ini," kata Susi, Jumat (16/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Progres vaksinasi ini selain mencegah penularan juga bisa menumbuhkan kepercayaan untuk pelaku ekonomi. Selanjutnya optimalisasi APBN untuk menggerakkan ekonomi nasional.

Susi menyebut realisasi anggaran untuk PEN sudah mencapai Rp 226,6 triliun. Sudah terealisasi 32,4% dari pagu Rp 699,43 triliun.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya adalah implementasi UU Cipta kerja untuk mendorong peningkatan kualitas UMKM. Hal ini karena UMKM dinilai menjadi salah satu sektor yang bisa membangkitkan perekonomian nasional.

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan jika UMKM bisa menjadi tempat yang bisa membuka lapangan kerja di Indonesia.

Menurut Piter, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM ini mencapai 97%. "Lalu setiap tahun angkatan kerja Indonesia sekitar 3 juta," ujar dia.

Piter menambahkan UMKM juga menjadi penyokong ekonomi terbesar. Kontribusinya mencapai 60% dari PDB. Karena itu UMKM juga harus menjadi perhatian pemerintah.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Eddy Satriya menjelaskan memang UMKM di skala global masih rendah. Dari data Kemenkop saat ini penyaluran kredit bank untuk UMKM baru mencapai 20% dan kontribusi ekspor mencapai 14%.

Menurut Eddy di Singapura penyaluran kredit untuk UMKM mencapai 39%, Malaysia 51% dengan kontribusi ekspor sudah di atas 35%.

(kil/fdl)

Hide Ads