Ngeri! Ratusan Toko Dijarah Selama Kerusuhan di Afrika Selatan

Ngeri! Ratusan Toko Dijarah Selama Kerusuhan di Afrika Selatan

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 17 Jul 2021 12:45 WIB
Afrika Selatan Dilanda Kerusuhan Mematikan sebagai Buntut Pemenjaraan Jacob Zuma
Kerusuhan di Afrika Selatan/Foto: DW (News)
Jakarta -

Afrika Selatan dilanda kerusuhan. Ratusan toko dan bisnis dijarah. Pemerintah mengatakan mereka bertindak untuk mencegah kekurangan pangan.

Lebih dari 200 insiden penjarahan dan perusakan tercatat pada hari Rabu. Demikian dikutip dari BBC, Sabtu (17/7/2021).

Pusat perbelanjaan dan gudang menjadi sasaran penjarahan dan dibakar di beberapa kota, terutama Durban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di beberapa daerah, supermarket yang belum dijarah dengan cepat kehabisan bahan pokok. Antrean mengular saat orang-orang membeli apa pun yang bisa mereka dapatkan.

Dr Dulcy Rakumakoe, yang menjalankan rantai pusat medis di provinsi Gauteng yang telah dijarah mengatakan bahwa diperlukan tindakan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah mulai dengan pembersihan tetapi kami bahkan tidak bisa memikirkan pembangunan kembali karena kami tidak yakin kapan kerusuhan akan benar-benar selesai," katanya.

"Masih belum aman untuk masuk dan membangun kembali," sambungnya.

Pemerintah Afrika Selatan pun berencana mengerahkan 25.000 tentara setelah berhari-hari penjarahan dan kekerasan meluas.

Apa pemicu kerusuhan di negara tersebut hingga terjadi penjarahan? Cek halaman berikutnya.

Kerusuhan dipicu oleh pemenjaraan mantan Presiden Jacob Zuma. Protes dimulai pekan lalu setelah Zuma menyerahkan diri ke polisi untuk menjalani hukuman 15 bulan karena menghina pengadilan.

Pendukung Zuma bereaksi keras terhadap pemenjaraannya dengan memblokir jalan-jalan utama. Protes berubah menjadi kerusuhan dalam skala yang jarang terlihat di Afrika Selatan, dengan bisnis di setiap sektor dijarah, dibakar, dan diledakan dengan bensin di kota-kota di KwaZulu-Natal.

Sedikitnya 117 orang tewas dan lebih dari 2.000 orang ditangkap dalam kerusuhan terburuk di Afrika Selatan selama bertahun-tahun itu. Warga sampai mempersenjatai diri dan main hakim sendiri untuk melindungi properti mereka dari amukan.

Kerusuhan mereda pada hari Kamis meskipun KwaZulu-Natal tetap bergejolak. Selama operasi pembersihan, tambahan 45 mayat ditemukan.


Hide Ads