Pedagang Pasar Ngaku Tak Dapat Bantuan Pemerintah di Masa PPKM Darurat

Pedagang Pasar Ngaku Tak Dapat Bantuan Pemerintah di Masa PPKM Darurat

Siti Fatimah - detikFinance
Senin, 19 Jul 2021 16:03 WIB
Pemerintah akan menarik pajak untuk bahan pokok. Para pedagang menilai kebijakan tersebut sangat tidak pas jika dilakukan dalam kondisi pandemi COVID-19.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pedagang pasar kewalahan untuk mempertahankan dagangannya selama PPKM Darurat. Tak banyak yang mampu bertahan seperti pedagang pakaian di pasar, aksesoris, mainan yang terpaksa tutup. Bahkan beberapa diantaranya harus gulung tikar dengan menjual aset barang dagangan untuk bertahan atau membayar hutang.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran kepada detikcom.

"Dampaknya di pasar beberapa dibatasi pintunya, kalau pun buka kan hanya sampai jam 13.00 WIB yang jualan makanan kan tidak boleh melayani orang yang makan di situ, itu juga sangat berat," kata Ngadiran, Senin (19/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, selama ini para pedagang tak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah termasuk keringanan membayar retribusi setiap bulannya. Pedagang, kata dia, tetap diharuskan membayar karcis tanpa potongan harga.

"Teman-teman teriak, punya tunggakan sekian kalau jatuh tempo nggak dibayar disegel. Kan tidak manusiawi. Kita tetap dukung oke (PPKM darurat), tapi makan dari mana," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, kondisi saat ini lebih sulit dari PSBB tahun lalu. Menurutnya, di tahun lalu para pedagang masih sempat mendapatkan bantuan sembako seperti beras, mie instan dan minyak. Namun, kali ini pihaknya tak menerima kabar mengenai bantuan atau perhatian dari pemerintah meskipun sudah mengajukan bantuan beberapa kali.

"Sekarang nggak ada, ini ke mana. Kita dulu diminta buat kirim data pedagang kita sudah ajukan, kirim 3-4 kali. Tapi nggak ada sampai sekarang," tuturnya.

Besar harapannya, jika opsi perpanjangan PPKM Darurat digulirkan, pemerintah dapat memperhatikan para pedagang pasar yang terimbas dan tak dapat membuka lapaknya.

"Harapannya ya bantuan Presiden. Pemerintah perhatian lah. Orang pegawai ada gaji ya, kita kan nggak ada gaji. Cari buat makan hari ini, yang penting bisa makan bukan untuk kaya," pungkasnya.

(eds/eds)

Hide Ads