Pengusaha Katering Jualan Online hingga Jual Mobil Kembalikan Dana Klien

Pengusaha Katering Jualan Online hingga Jual Mobil Kembalikan Dana Klien

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 22 Jul 2021 13:59 WIB
katering makanan
Ilustrasi/Foto: shutterstock
Jakarta -

Pandemi COVID-19 berdampak pada semua sektor perekonomian, termasuk juga sektor usaha kuliner seperti katering untuk pernikahan.

Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) kota Bandung Disa Sandhi (Celdi Catering) menceritakan kondisi pandemi ini sangat berat untuk pengusaha katering pernikahan.

Pasalnya resepsi pernikahan berkurang drastis sampai kebijakan pengetatan dan pembatasan oleh pemerintah membuat sektor ini babak belur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa dibilang sekarang di tahun kedua pandemi berat banget buat pengusaha katering dan wedding. Karena kan ada juga pengisi acara, musik, perias, foto, tari sampai makanan kami terdampak semua," kata Disa saat berbincang dengan detikcom, Kamis (22/7/2021).

Disa mengatakan dua bulan lalu ketika ada pelonggaran, pengusaha katering bisa sedikit bernapas lega karena sudah mulai ada acara resepsi pernikahan meskipun jumlahnya dibatasi.

ADVERTISEMENT

Namun tak lama pemerintah kembali menerapkan PPKM Darurat karena kasus COVID-19 melonjak. Dia menyayangkan karena selama ini pengusaha katering dan pernikahan tidak dilibatkan untuk memberikan masukan dalam menerapkan kebijakan.

Akibatnya, sejumlah acara dibatalkan dan menelan kerugian. Padahal semua tim dan anggotanya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Namun apa daya, mereka tetap harus mengikuti arahan pemerintah. Dia mengharapkan pemerintah bisa memberikan solusi untuk para pengusaha katering ini.

"Dulu pegawai saya ada sekitar 100 itu termasuk yang lepas dan pegawai bergaji tetap. Sekarang, akibat pandemi ini saya tinggal berempat. Tahun lalu masih kuat saya membayar gaji walaupun setengah, tapi sekarang sudah nggak bisa, nggak ada kerjaan sama sekali," ujar dia.

Simak video 'Anggota Komisi VI soal PPKM Darurat: Biarkan UMKM Berjualan':

[Gambas:Video 20detik]



Terpaksa jual mobil untuk kembalikan dana klien.

Bahkan untuk mengembalikan uang klien yang membatalkan acaranya ia harus menjual mobil operasional dan barang-barang. Demi bertahan, katering yang ia jalani dan yang lainnya beralih melayani pesanan online.

Namun dengan PPKM yang berlaku saat ini ia kesulitan mengantar pesanan karena banyak jalan yang ditutup. Tantangan lainnya adalah pelaku usaha katering ini mayoritas adalah kaum hawa yang mengalami kesulitan memasarkan di media sosial.

Akhirnya PPJI membuat daftar penyedia jasa katering untuk warga yang melakukan isolasi mandiri.

"Kita buat list itu, akhirnya share di media sosial dan dapat respons yang baik dari Disbudpar, meskipun pesanan hanya 5 kotak. Saya selalu bilang jangan melihat jumlahnya, siapa tau yang sedikit ini akhirnya bisa membuat bertahan hidup dan usaha menjadi lebih kuat, jangan sampai usaha ini mati karena situasi," jelas dia.

Disa selalu memberikan contoh restoran cepat saji yang juga menutup banyak gerai hingga rela berjualan di pinggir jalan untuk tetap bertahan.

"Memang kondisinya berbeda, tapi untuk katering yang masuk ke pabrik atau ke rumah sakit mereka masih tetap jalan. Tapi kan mereka juga pasti ada pengurangan dan tidak bisa berbagi juga ke katering yang lain," jelasnya.


Hide Ads