Pandemi COVID-19 berdampak pada semua sektor perekonomian, termasuk juga sektor usaha kuliner seperti katering untuk pernikahan.
Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) kota Bandung Disa Sandhi (Celdi Catering) menceritakan kondisi pandemi ini sangat berat untuk pengusaha katering pernikahan.
Pasalnya resepsi pernikahan berkurang drastis sampai kebijakan pengetatan dan pembatasan oleh pemerintah membuat sektor ini babak belur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa dibilang sekarang di tahun kedua pandemi berat banget buat pengusaha katering dan wedding. Karena kan ada juga pengisi acara, musik, perias, foto, tari sampai makanan kami terdampak semua," kata Disa saat berbincang dengan detikcom, Kamis (22/7/2021).
Disa mengatakan dua bulan lalu ketika ada pelonggaran, pengusaha katering bisa sedikit bernapas lega karena sudah mulai ada acara resepsi pernikahan meskipun jumlahnya dibatasi.
Namun tak lama pemerintah kembali menerapkan PPKM Darurat karena kasus COVID-19 melonjak. Dia menyayangkan karena selama ini pengusaha katering dan pernikahan tidak dilibatkan untuk memberikan masukan dalam menerapkan kebijakan.
Akibatnya, sejumlah acara dibatalkan dan menelan kerugian. Padahal semua tim dan anggotanya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Namun apa daya, mereka tetap harus mengikuti arahan pemerintah. Dia mengharapkan pemerintah bisa memberikan solusi untuk para pengusaha katering ini.
"Dulu pegawai saya ada sekitar 100 itu termasuk yang lepas dan pegawai bergaji tetap. Sekarang, akibat pandemi ini saya tinggal berempat. Tahun lalu masih kuat saya membayar gaji walaupun setengah, tapi sekarang sudah nggak bisa, nggak ada kerjaan sama sekali," ujar dia.
Simak video 'Anggota Komisi VI soal PPKM Darurat: Biarkan UMKM Berjualan':
Terpaksa jual mobil untuk kembalikan dana klien.