9 Tips Hemat Gelar Pernikahan di Masa Pandemi

ADVERTISEMENT

9 Tips Hemat Gelar Pernikahan di Masa Pandemi

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 30 Nov 2020 19:40 WIB
Ilustrasi cincin pernikahan
Ilustrasi/Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pandemi COVID-19 membuat banyak pasangan lebih memilih menikah di KUA lantaran adanya larangan berkumpul demi mencegah penyebaran virus. Namun, bagi sebagian besar orang lainnya, merayakan pernikahan dengan pesta di tengah pandemi juga masih menjadi pilihan.

Di satu sisi, masa pandemi yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi akhirnya membuat seseorang harus memprioritaskan pengeluaran yang bersifat kebutuhan ketimbang keinginan. Namun di sisi lain, risiko akan bengkaknya pengeluaran karena pesta pernikahan tentu ada, mengingat jasa vendor pernikahan tidaklah murah.

Berikut adalah tips hemat menggelar pesta pernikahan di masa pandemi:

1. Tentukan waktu dan estimasi biaya di awal

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan waktu dan estimasi total biaya pernikahan.

"Dengan menentukan dua hal ini di awal, maka Anda bisa mengumpulkan dana dengan mudah lewat instrumen investasi yang Ada. Selain itu, Anda pun bisa mewaspadai bengkaknya pengeluaran yang muncul di kemudian hari," ujar Financial Educator dan Periset Lifepal Aulia Akbar dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom, Senin (30/11/2020).

Pastikan bahwa biaya pernikahan tidak menguras tabungan, yang artinya Anda masih memiliki aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) sebesar minimal 15% dari kekayaan bersih saat ini.

"Dari total biaya yang Anda persiapkan, jangan habiskan seluruhnya untuk memilih vendor-vendor penunjang pernikahan. Alokasikan 10-15% dari total biaya untuk membeli seserahan, dan sisakan sekitar 10-15% lainnya untuk berjaga-jaga ketika ada kebutuhan administratif yang harus dibayar," sambungnya.

2. Jangan gunakan dana darurat

Ketika dana darurat sudah terkumpul dalam jumlah ideal, hindarilah penggunaan dana tersebut untuk biaya pernikahan.

"Fungsi utama dana darurat adalah untuk memitigasi risiko hilangnya pendapatan karena pemutusan hubungan kerja, atau menalangi biaya-biaya operasional sehari-hari yang bersifat darurat. Oleh karena itu, jumlahnya memang harus terjaga sesuai dengan kebutuhan kita," terangnya.

3. Jangan berutang

Pesta pernikahan adalah acara syukuran yang terjadi dalam beberapa jam saja di satu hari. Berutang dengan mengajukan kredit tanpa agunan (KTA) untuk membayar jasa vendor-vendor mahal bukanlah hal yang tepat.

Utang untuk keperluan pernikahan hanya akan menambah liabilitas dan menggerus kekayaan bersih Anda. Patut diketahui bahwa, mengajukan utang ke bank atau lembaga pemberi pinjaman ada bunganya.

"Selenggarakanlah pesta pernikahan yang memang sesuai dengan kondisi keuangan Anda," tegasnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT