Bahkan untuk mengembalikan uang klien yang membatalkan acaranya ia harus menjual mobil operasional dan barang-barang. Demi bertahan, katering yang ia jalani dan yang lainnya beralih melayani pesanan online.
Namun dengan PPKM yang berlaku saat ini ia kesulitan mengantar pesanan karena banyak jalan yang ditutup. Tantangan lainnya adalah pelaku usaha katering ini mayoritas adalah kaum hawa yang mengalami kesulitan memasarkan di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya PPJI membuat daftar penyedia jasa katering untuk warga yang melakukan isolasi mandiri.
"Kita buat list itu, akhirnya share di media sosial dan dapat respons yang baik dari Disbudpar, meskipun pesanan hanya 5 kotak. Saya selalu bilang jangan melihat jumlahnya, siapa tau yang sedikit ini akhirnya bisa membuat bertahan hidup dan usaha menjadi lebih kuat, jangan sampai usaha ini mati karena situasi," jelas dia.
Disa selalu memberikan contoh restoran cepat saji yang juga menutup banyak gerai hingga rela berjualan di pinggir jalan untuk tetap bertahan.
"Memang kondisinya berbeda, tapi untuk katering yang masuk ke pabrik atau ke rumah sakit mereka masih tetap jalan. Tapi kan mereka juga pasti ada pengurangan dan tidak bisa berbagi juga ke katering yang lain," jelasnya.
(kil/ara)