Para pegawai sales bank dirundung nasib kurang mengenakkan selama PPKM Darurat berlangsung sejak 3-20 Juli kemarin. Para pegawai terpaksa tetap bekerja ke luar rumah, bahkan harus dikejar target penjualan yang terus meningkat.
LaporCovid-19 melaporkan dari survei yang dilakukan para staf sales bank masih harus diwajibkan bekerja ke kantor setiap hari. Memang perbankan sendiri merupakan sektor esensial.
Namun yang menjadi masalah adalah, para staf tetap diminta untuk melakukan kunjungan ke rumah-rumah nasabah di tengah tingginya penyebaran virus COVID-19. Bahkan, para sales bank ini mengalami kenaikan target penjualan selama PPKM Darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sales staff masih diwajibkan WFO, bahkan masih melakukan kunjungan ke rumah nasabah. Belum lagi mayoritas yang disurvei mengakui ada kenaikan pada target sales-nya," ungkap relawan LaporCovid-19 Yemiko Happy, dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/7/2021).
Temuan ini didapatkan berdasarkan survei yang dilakukan LaporCovid-19 pada 734 pekerja perbankan di 15 kota yang ada di Indonesia. Karyawan sales bank yang mengikuti survei ini ada sekitar 58%, sisanya staf non sales.
Peserta survei paling banyak berasal dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Karyawan yang disurvei berasal dari 20 bank yang beroperasi di Indonesia, mulai dari Permata Bank, Maybank Indonesia, Bank Mandiri, OCBC NISP, Bank Danamon, dan lain-lain.
Rinciannya, dari seluruh karyawan sales bank yang ikut survei 79% mengaku masih wajib masuk kantor secara penuh, kemudian 80% mengaku diminta untuk melakukan kunjungan ke rumah nasabah. Lalu, 65% mengatakan mengalami kenaikan target.
Nasib tidak mengenakkan juga dirasakan karyawan non sales di bank, 67% di antaranya diwajibkan masih masuk kantor. Yang jadi masalah, timbul laporan pelanggaran protokol kesehatan di kantor bank.