Selepas Menteri, Bambang Brodjonegoro Kebanjiran Jabatan Komisaris

ADVERTISEMENT

Selepas Menteri, Bambang Brodjonegoro Kebanjiran Jabatan Komisaris

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 24 Jul 2021 08:00 WIB
Bambang Brodjonegoro (Andhika/detikcom)
Foto: Bambang Brodjonegoro (Andhika/detikcom)
Jakarta -

Mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro kembali mengisi kursi komisaris. Kali ini, Bambang ditunjuk menjadi Presiden Komisaris PT Oligo Infrastructure Indonesia.

Presiden Direktur PT Oligo Infrastructure Indonesia Cynthia Hendrayani menyatakan bahwa dengan bergabungnya Bambang sebagai Presiden Komisaris merupakan satu nilai tambah yang tidak bernilai bukan hanya bagi perusahaan, namun juga bagi masyarakat luas. Sebab, Bambang dinilai terbukti bisa memberikan manfaat dari buah pemikiran dan kerja nyatanya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas 2016-2019.

"Bapak Bambang adalah sosok terbaik dan paling tepat untuk menjadi pemimpin dewan komisaris untuk Oligo, dan kami siap berkolaborasi untuk dapat mewujudkan banyak sekali perubahan positif bagi masyarakat, khususnya dalam tata kelola sampah dan lingkungan hidup di Indonesia," ujar Cynthia dalam keterangan tertulis, Jumat (23/7/2021).

Usai tak lagi menjadi menteri, Bambang memutuskan tetap produktif khususnya dalam mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat lewat berbagai inovasi berbasis riset dan teknologi terapan.

Bambang Brodjonegoro di masa akhir sebagai jabatan sebagai menteri masih mendorong upaya ketersediaan energi sekaligus mengusahakan peningkatan peran energi baru terbarukan (EBT). Caranya melalui inovasi dan kesiapan teknologi agar mampu mencapai target kontribusi EBT pada 2025 mendatang.

Tidak sampai di situ saja, isu lingkungan hidup khususnya terkait sampah juga menjadi perhatian. Baginya, permasalahan sampah adalah bahaya laten yang menghantui masa depan tata kelola lingkungan negeri ini khususnya tatanan sosial kemasyarakatan serta derajat kualitas kesehatan kita.

Untuk mengatasi hal ini, menurutnya Indonesia perlu mengadopsi model sirkuler ekonomi, di mana kegiatan pemanfaatan kembali, daur ulang, dan pabrikan yang bertanggung jawab juga mendukung pertumbuhan industri dan terbukanya lapangan kerja.

"Saya memiliki pengharapan bahwa kota-kota besar di Indonesia bisa meninggalkan pengolahan sampah cara-cara tradisional. Indonesia, dan khususnya para kepala daerah harus mulai mengadaptasi berbagai pilihan teknologi, salah satunya Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), yang merupakan bagian dari implementasi sirkuler ekonomi. Sehingga dengan satu aktivitas seperti ini, baik pemerintah maupun masyarakat bisa mencapai beberapa tujuan, yaitu untuk kebersihan lingkungan, pemanfaatan material sisa untuk penyediaan energi, dan pengurangan konsumsi bahan bakar fossil," jelas Bambang, yang juga mantan Menteri Keuangan itu.

Yang jelas, Oligo Infrastructure Indonesia bukanlah satu-satunya perusahaan di mana Bambang menjadi komisaris. Bambang juga dipercaya menjadi komisaris utama di PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan Bukalapak. Selain itu, Bambang juga menjadi komisaris independen di PT Astra Internasional Tbk dan PT TBS Energi Utama Tbk

Sebelum menjadi Presiden Komisaris di Oligo Infrastructure Indonesia, Bambang Brodjonegoro terakhir kali ditunjuk sebagai komisaris independen di TBS Energi Utama. Perusahaan ini sebelumnya bernama PT Toba Bara Sejahtera Tbk yang sebagian sahamnya juga dimiliki Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Ditanya soal pembagian waktu menjadi komisaris di beberapa perusahaan sekaligus, Bambang mengaku sudah terbiasa melakukan banyak peran semenjak jadi menteri.

(acd/hns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT