Waduh! Giliran WN China Ramai-Ramai Tinggalkan RI, Ada Apa Nih?

Waduh! Giliran WN China Ramai-Ramai Tinggalkan RI, Ada Apa Nih?

Siti Fatimah - detikFinance
Selasa, 27 Jul 2021 21:45 WIB
People wearing face masks to help curb the spread of the coronavirus walk through commercial office buildings in Beijing, Monday, Jan. 4, 2021. Wary of another wave of infections, China is urging tens of millions of migrant workers to stay put during next months Lunar New Year holiday, usually the worlds largest annual human migration. (AP Photo/Andy Wong)
Foto: AP/Andy Wong
Jakarta -

Setelah Jepang yang ramai-ramai tinggalkan Indonesia dan 'pulang kampung', kini terjadi pula pada warga negara China. Sejak 1-23 Juli 2021, setidaknya ada 2.056 warga China yang keluar RI dan memutuskan pulang kampung.

Informasi tersebut didapat dari Data Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandar Udara Soekarno-Hatta. Meski begitu, alasan kepergian mereka belum diketahui secara pasti

"Alasan kepergian kami tak mengetahui," kata Kabid Tikim Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Sam Fernando dikutip dari CNBCIndonesia, Selasa (27/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, diketahui pula ada sebanyak 2.387 WN Jepang telah meninggalkan RI. Kemudian disusul oleh Korea Selatan sebanyak 1.537 orang, Amerika Serikat 1.280 orang, Prancis 794 orang, Inggris 664 orang, Rusia 644 orang, Jerman 563 orang, Belanda 475 orang, Arab Saudi 455 orang dan India 449 orang.

Adapula dari sebagian warga negara Asia Tenggara. Di mana tercatat 353 warga Filipina telah meninggalkan Indonesia, diikuti oleh Thailand 207 orang, Malaysia 295 orang dan Singapura 112 orang.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini belum terdengar pengumuman resmi dari China yang meminta warganya angkat kaki dari Indonesia. Ini berbeda dengan sejumlah perusahaan Jepang atau pemerintah Arab Saudi yang secara khusus meminta warganya segera meninggalkan RI.

Bukan tanpa sebab, fenomena tersebut terjadi karena kekhawatiran akan kasus COVID-19. Seiring dengan munculnya varian Delta yang sangat mudah menular, ditambah penuhnya fasilitas medis dan kurangnya oksigen di rumah sakit.

Indonesia sendiri tercatat menjadi negara urutan ke-4 dengan kasus corona terbanyak di Asia. Menurut data Worldometers per Selasa, RI miliki total lebih dari 3,1 juta kasus infeksi dan lebih dari 84 ribu kasus kematian.

(dna/dna)

Hide Ads