Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengadakan ajang Olimpiade APBN 2021. Perlombaan itu bisa diikuti guru, siswa-siswi SMP-SMA, hingga mahasiswa D3-S1.
Direktur Jenderal Anggaran, Isa Rachmatawarta menjelaskan Olimpiade APBN 2021 diselenggarakan untuk mendorong generasi mudah belajar memahami APBN, terlebih di tengah situasi pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi saat ini. Menurutnya pemahaman tentang instrumen APBN kian penting sebagai bekal generasi berikutnya.
Dia berharap ajang Olimpiade APBN 2021 ini bisa diikuti lebih banyak peserta. Sehingga informasi hingga strategi tentang Keuangan Negara bisa dijangkau banyak ke masyarakat luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Olimpiade APBN 2021 diharapkan dapat diikuti oleh lebih banyak peserta dan dari berbagai ragam pendidikan, sehingga tercipta kompetisi yang semakin baik dan juara yang lebih teruji. Dengan terciptanya "Duta-duta APBN" dari kalangan pelajar dari sejak dini, optimisme akan kemajuan bangsa dan negara ini akan terus terjaga," kata Isa dalam keterangannya, Kamis (29/7/2021).
Berikut ini daftar cabang Olimpiade APBN 2021:
1. Lomba Debat APBN (untuk mahasiswa D3/DIV/S1/sederajat)
2. Lomba Cerdas Cermat (untuk siswa SMA/SMK/MA/sederajat)
3. Lomba konten video/tiktok APBN (untuk siswa SMP/MTs/sederajat)
4. Lomba konten bahan ajar APBN (untuk Guru SMA/SMK/MA/sederajat
Olimpiade APBN 2021 mulai dibuka pendaftarannya pada bulan Agustus. Peserta yang berminat ikut perlombaan dari Kemenkeu ini bisa dilakukan secara online melalui laman https://klc2.kemenkeu.go.id/olimpiade_apbn.
Sementara untuk cabang lomba cerdas cermat siswa SMA/SMK/MA/ Sederajat pendaftarannya sudah dibuka sejak 6 Juli hingga 21 Agustus 2021. Lomba cerdas cermat ini dibagi menjadi empat tahap seleksi, yaitu Babak Online 1 (29 Agustus 2021), Babak Online 2 (19 September 2021), Babak Final Regional (7 Oktober 2021), dan Babak Final Nasional (21 Oktober 2021).
Sebagai informasi, pada kegiatan Olimpiade APBN 2020 peserta yang berpartisipasi mencapai 3.324 tim yang berasal dari SMA/SMK/MA/sederajat dan termasuk di dalamnya 6 tim yang berasal dari sekolah Indonesia di luar negeri (Makkah, Madinah, dan Jeddah).
(ang/ang)