Seorang wanita perwakilan keluarga almarhum Akidi Tio menyerahkan bantuan senilai Rp 2 triliun beberapa waktu lalu. Akhirnya diketahui, wanita itu adalah satu dari tujuh anak Akidi Tio yang belakangan menyita perhatian publik.
Hal itu diungkap Dahlan Iskan melalui tulisannya berjudul Pusing 2T. Dahlan mengatakan, nama putri Akidi Tio itu ialah Heryanti alias Ahong. Dahlan sendiri berniat menghubungi Heryanti namun tidak mendapat respons.
Dari informasi yang diterima Dahlan, tidak ada wartawan yang mewawancarai wanita tersebut usai penyerahan sumbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akhirnya tahu nama wanita itu: Heryanti. Alias Ahong. Dia adalah salah seorang dari tujuh anak Akidi. Saya juga mendapatkan nomor telepon Heryanti. Saya hubungi. Tidak menjawab. Saya juga menghubungi suami Heryanti: Rudy Sutadi. Juga tidak berhasil," tulisnya seperti dikutip dari disway.id, Kamis (29/7/2021).
Dahlan juga ingin menghubungi Hardi Darmawan yakni dokter keluarga Akidi Tio untuk menanyakan apakah uang tersebut sudah ditransfer atau belum. Namun, Dahlan tidak mendapat respons.
Dahlan kemudian menghubungi Ibnu Holdun wartawan Sumatera Ekspres yang telah ke rumah Heryanti. Berdasarkan pengakuan Holdun, rumah itu tengah dalam kondisi kosong dan dikunci. Dari foto yang diterimanya, Dahlan menilai rumah Heryanti bagus tapi tidak mencerminkan rumah orang kaya raya.
"Rumah itu lebih bagus dari tetangga sekitar, tapi tidak mencerminkan rumah orang kaya raya. Lihatlah sendiri foto rumah itu di bagian lain tulisan ini," terang Dahlan.
Tonton video 'Surprise Keluarga Pengusaha Akidi Tio di Balik Donasi Rp 2 T untuk Covid':
Seperti apa gambaran Dahlan Iskan terhadap rumah anak Akidi Tio tersebut? Klik halaman berikutnya.
Dari foto tersebut tampak sebuah rumah dengan bangunan berlantai dua. Rumah itu memiliki pagar warna hitam dengan dominasi warna coklat muda. Seperti yang ditulis Dahlan, rumah itu bagus, tapi tidak seperti orang kaya raya lainnya yang rumahnya megah dengan lahan yang luas.
Terlepas dari itu, bagi Dahlan, Akidi Tio telah menampar para konglomerat di Tanah Air. Meski Akidi Tio telah lama meninggal dunia, namanya hidup kembali.
"Saya menyadari masih begitu banyak pertanyaan di seputar sumbangan Rp 2 triliun ini. Akidi telah menampar begitu banyak konglomerat negeri ini. Dan ia tidak peduli. Ia sudah 11 tahun mati," katanya.
"Akidi telah lama meninggal dunia. Tapi namanya hidup kembali. Ia telah mengalahkan orang-orang yang masih hidup menjadi seolah-olah sudah lama mati," tambah Dahlan Iskan.
(acd/fdl)