Jadi Orang Terkaya di Korsel, Bos Kakao Salip Pewaris Samsung

Jadi Orang Terkaya di Korsel, Bos Kakao Salip Pewaris Samsung

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 30 Jul 2021 09:24 WIB
Pendiri KakaoTalk Kim Beom-su
Foto: Dok Forbes
Jakarta -

Pendiri pesan instan Kakao Corp, Brian Kim atau Kim Beom Su mencatatkan kenaikan kekayaan hingga lebih dari US$ 6 miliar tahun ini. Dia pun jadi orang terkaya di negeri K-Pop.

Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index jumlah kekayaan mencapai US$ 13,4 miliar atau mencapai Rp 192 triliun (kurs: Rp 14.400), Brian menjadi orang terkaya di Korea Selatan dan menyalip pewaris Samsung Jay Y. Lee yang kekayaan bersihnya mencapai US$ 12,1 miliar.

Sebelumnya saham Kakao memang naik 91% sepanjang 2021 ini karena ada rencana aksi korporasi di perusahaan tersebut yakni rencana IPO anak usaha Kakao Bank.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Aljazeera Analis Hyundai Motor Securities Co Hyunyong Kim mengungkapkan ekspektasi pasar mengalami kenaikan menjelang aksi korporasi ini.

"Strategi Kakao mengembangkan bisnis dengan agresif membuat pasar sangat tertarik. IPO adalah cara yang paling meyakinkan," kata dia dikutip dari Aljazeera, Jumat (30/7/2021).

ADVERTISEMENT

Dari rencana IPO ini KakaoBank Corp akan melakukan IPO bulan depan dan menargetkan bisa mengantongi 2,6 triliun won (US$ 2,3 miliar).

Sebelumnya Kakao Games Corp sudah melakukan IPO dan meraup dana 384 miliar won.

Brian Kim mendirikan KakaoTalk pada 2010, sebelumnya pada 2006 dia membangun Iwilab. Layanan KakaoTalk digunakan oleh lebih dari 53 juta pengguna secara global. Sebanyak 88% dikuasai pasar domestik.

Kakao memang berkembang pesat karena mampu menghadirkan layanan di bidang sistem pembayaran, perbankan, game dan ride hailing. Kapitalisasi pasar Kakao di Korea Selatan mencapai US$ 58 miliar.

Pandemi COVID-19 yang terjadi turut mengerek kinerja Kakao. Laba bersih Kakao melonjak tiga kali lipat menjadi US$ 209 juta pada kuartal pertama tahun 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sebagai pengusaha sukses, Kim tidak berasal dari keluarga yang kaya. Saat kecil dia harus berbagi kamar dengan tujuh anggota keluarga.

Kim adalah satu-satunya anggota keluarga yang berhasil kuliah di Universitas Nasional Seoul dan menyambi sebagai guru les privat untuk membayar uang sekolah.

Dia bahkan telah meneken inisiatif Giving Pledge dan berjanji menyumbangkan sebagian besar hartanya untuk membantu menyelesaikan masalah sosial.

"Tumbuh dalam kemiskinan hingga usia 30an saya menganggap jadi kaya adalah kesuksesan. Namun setelah saya mendapatkan itu semua, saya merasa kehilangan arah," jelasnya.

(kil/zlf)

Hide Ads