.webp)
Jumlah penumpang MRT Jakarta anjlok 90% akibat PPKM Darurat dan level 3-4. PT MRT Jakarta mengungkap jumlah penumpang harian selama Juli 2021 hanya 10% atau 4.450.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, jumlah 4.450 itu jauh dari target normal jumlah penumpang harian MRT Jakarta sebanyak 40.000 orang. Hal itu disebabkan oleh pembatasan yang dilakukan pihak MRT atas imbauan pemerintah selama PPKM berlangsung.
"Kebijakan pemerintah untuk menekan mobilitas dikatakan berhasil, dibuktikan dengan jumlah penumpang publik dari target 40.000 jadi 4.450 atau 10% dari normal atau target," kata William dalam Forum Jurnalis secara virtual (30/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, William melaporkan jumlah penumpang total selama bulan Juli ini sebanyak 124.593. Jumlah itu merosot jauh dari jumlah penumpang bulan Juni 680.571 dengan rata-rata hariannya 22.686 penumpang.
"Memang dalam pelaksanaan PPKM Darurat, MRT Jakarta juga melakukan pembatasan penumpang. Jumlah penumpang rata-rata periode Juli ini 4.450 jauh dibandingkan bulan sebelumnya kalau kita lihat di awal Januari naik, Mei naik," lanjutnya.
Penurunan jumlah penumpang karena ada sejumlah kebijakan baru seperti penutupan sejumlah stasiun, perubahan jam operasional, dan penggunaan STRP untuk pekerja esensial dan kritikal. Penutupan beberapa stasiun dimulai sejak 18 Juli 2021, untuk Stasiun MRT Haji Nawi, Stasiun MRT ASEAN, dan Stasiun MRT Setiabudi Astra.
Sementara perubahan jam operasional, yakni untuk Senin - Jumat (hari kerja) pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 20.30 WIB. Sementara, Sabtu-Minggu (akhir pekan) atau hari libur pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB.
Jarak antar kereta (headway), untuk weekdays (hari kerja) tiap 10 menit dan untuk weekend (akhir pekan) / hari libur tiap 20 menit. Pembatasan jumlah pengguna 65 orang per car (kereta).
