Warga Indonesia dibikin heboh oleh orang nomor satu di Amerika Serikat (AS). Tiba-tiba Presiden AS Joe Biden bicara mengenai Jakarta tenggelam.
Dia bicara hal itu saat mengunjungi Kantor Direktur Intelijen Nasional. Awalnya Biden bicara ancaman terbesar AS, yaitu perubahan iklim. Indonesia pun disebut terkait ancaman tenggelam dan rencana Indonesia memindahkan ibu kota negara.
"Tapi apa yang terjadi - apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?" kata dia.
Tapi sebenarnya Biden bukan tokoh negara pertama yang bicara hal itu. Di Indonesia sudah beberapa kali tokoh-tokoh penting berbicara mengenai potensi Jakarta tenggelam jauh sebelum Biden. Mulai dari Presiden Joko Widodo hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Jokowi
Jokowi menyampaikan potensi Jakarta tenggelam saat menggelar rapat terbatas dengan para menteri. Rapat tersebut membahas National Capital Integrated Coastal Development.
Saat itu Jokowi bilang, Jakarta sebagai ibu kota negara harus punya ketahanan dan daya dukung lingkungan yang berkelanjutan. Mitigasi penurunan permukaan tanah pun menjadi salah satu fokus.
Jokowi mendapatkan data bahwa penurunan muka tanah di DKI sudah sangat mengkhawatirkan, yaitu 7,5-12 cm. Bahkan dia bilang, Jakarta bisa tenggelam pada 2030.
"Diperkirakan seluruh Jakarta Utara di bawah permukaan laut pada 2030. Akibatnya saat tersebut 13 sungai yang melewati Jakarta tidak bisa alirkan airnya ke Teluk Jakarta," kata Jokowi di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 27 April 2016 lalu.
"Jadi jangan dipersempit yang berkaitan dengan reklamasi Jakarta, dan pada sore hari ini kita tidak berbicara masalah hukum yang berkaitan dengan reklamasi, meskipun di sini kita undang KPK," katanya.
Prabowo
Prabowo pernah berbicara tentang air laut di utara Jakarta bisa naik sampai wilayah Jakarta Pusat. Hal tersebut disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara dalam Indonesia Economic Forum 2018. Awalnya dia berbicara soal dunia yang akan menghadapi defisit air pada 2025.
"Dunia akan menghadapi defisit di air bersih pada 2025. Itu nggak lama lagi. Kita lihat sekarang dengan climate change. Ada kekeringan di California," kata Prabowo di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Prabowo menyebut prediksi yang ia sampaikan itu merupakan data dari United Nations (UN) alias PBB. Ia mengatakan air laut dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, akan sampai ke Bundaran HI hingga Istana Negara, Jakarta Pusat.
"United Nations (UN) memprediksi bahwa air dari Tanjung Priok di 2025 akan sampai di (Hotel) Kempinski, di Grand Hyatt. Air dari Tanjung Priok akan sampai Bundaran HI, permukaan air terus naik 5 cm setiap tahun," kata Prabowo.
lanjut ke halaman berikutnya
(das/zlf)