Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR Kalimantan, Susanto August Satria mengatakan PT Pertamina (Persero) telah membina puluhan ribu mitra Usaha Mikro Kecil dan Menengah sejak tahun 1993. Satria menyebut tercatat ada 65 ribu UMKM dari Sabang sampai Merauke yang ikut bergabung dalam program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil. Adapun untuk wilayah Kalimantan jumlah Mitra Binaan Pertamina mencapai 4.007 UMKM dari berbagai sektor usaha.
Selain pendanaan, Satria mengatakan pihaknya juga rutin menggelar berbagai pelatihan dengan menghadirkan para ahli sebagai narasumber. Tujuannya yakni untuk meningkatkan kapabilitas para pelaku usaha agar mampu bersaing di skala nasional bahkan global. Menurutnya, hingga kini sudah banyak mitra binaan yang berhasil melebarkan sayap usahanya hingga ke mancanegara.
Dalam Talkshow Radio Sonora FM 92 Jakarta 'Kiat Sukses jadi UMK Go Online', Satria menjelaskan Pertamina terus berupaya membantu UMKM mitra binaan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Dengan begitu diharapkan mereka bisa bertahan dan bangkit dengan mengadakan berbagai kegiatan pelatihan berbasis online dan digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program khusus bagi mitra binaan dikemas dengan tema Pertamina UMK Academy. Bertujuan untuk memberikan pembinaan secara intensif mencakup serangkaian kegiatan dengan kurikulum yang diharapkan mampu meningkatkan kapabilitas dan daya saing para mitra binaan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (4/8/2021).
Tidak hanya itu, diungkapkan Satria tahun ini Pertamina akan melaksanakan pelatihan UMK Naik Kelas dan pameran SMEXPO. Hal ini demi mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang puncak acaranya akan digelar di Kalimantan Timur pada bulan Oktober mendatang.
"Kami mengundang para pelaku UMK untuk ikut pada seluruh rangkaian kegiatan GBBI 2021 yang bermanfaat bagi pelaku UMK di mana salah satu rangkaiannya akan digelar pada Kamis besok, yakni Pelatihan UMK Go Online yang dapat diikuti secara umum dan gratis," terangnya.
Pelatihan yang akan berlangsung secara daring pada 5 Agustus tersebut bakal mengundang narasumber, seperti Exclusive Facilitator MarkPlus Institute, Husin Wijaya dan Keynote Speaker Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendesa, PDT & Transmigrasi, Harlina Sulistyorini. Satria mengatakan masyarakat maupun pelaku UMKM yang berminat untuk mengikuti pelatihan dapat mendaftar melalui situs bit.ly/DaftarABBI2021.
Di sisi lain, Ahmad Saekhu yang merupakan pelaku usaha kuliner Balikpapan mengaku ikut terbantu berkat program bantuan dari Pertamina. Memulai usaha sejak tahun 2018, awalnya Ahmad hanya berjualan menggunakan food van, namun kini bersama Pertamina, Nasi Kebuli Bang Ahmad telah memiliki ruko sendiri yang beralamat di Jalan MT Haryono.
"Dengan adanya ruko, kami bisa menambah banyak menu, jam buka juga lebih lama. Dan Alhamdulillah omset naik drastis sekitar 250-300 persen dari sebelumnya," terangnya.
Ia menyebut usaha nasi kebulinya sempat terkena dampak pandemi hingga penjualannya turun 80 persen. Namun kemudian ia berinovasi menciptakan menu frozen, yakni Nasi Kebuli, Nasi Bryani, dan Nasi Mandhi Instan dengan rasa yang enak dan harga terjangkau. Bisnisnya pun berhasil berkembang karena menerima bantuan dari Pertamina, di antaranya lewat ajang UMK Academy serta pameran online terbesar Pertamina SMEXPO.
"Terakhir kami juga dibantu untuk pengurusan sertifikat HALAL MUI, karena selama ini yang menjadi salah satu kendala kami untuk pemasaran Nasi Kebuli Instan Bang Ahmad adalah izin edar dan sertifikat Halal, Alhamdulillah sekarang sudah dibantu oleh Pertamina", katanya.
Sementara itu, Budi Satria Isman selaku ekonom sekaligus pengusaha Indonesia mengungkapkan perubahan tren usaha yang beralih ke digital seiring dengan perkembangan teknologi. Sehingga pelaku usaha harus bersiap.
"Penting sekali bagi para pelaku usaha untuk memahami banyak hal terutama dalam pemahaman tentang pasar, pendanaan modal, teknologi, pengelolaan keuangan yang baik, legalitas, dan tentunya networking," tukasnya.
(ega/hns)