Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, dengan berjalannya program vaksinasi ekonomi segera bangkit. Jokowi menuturkan, pengendalian melalui vaksinasi adalah game changer.
"Dan kita juga ingin perekonomian segera bangkit kembali dan pengendalian pandemi terutama melalui vaksinasi adalah game changer, adalah kunci yang sangat menentukan agar masyarakat bisa kerja kembali, anak-anak kita bisa belajar di sekolah lagi, agar kita bisa kembali beribadah dengan tenang dan perekonomian segera bangkit," ujar Jokowi saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021, 15 Januari 2021 lalu.
Sayang, hingga kini pelaksanaan vaksinasi masih seret. Bahkan, dalam beberapa hari terakhir Indonesia mencatat rekor "mengerikan" sebagai negara dengan angka kematian harian tertinggi di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip situs www.worldmeters.info, diketahui hingga 3 Agustus 2021 jumlah kematian harian pasien covid-19 mencapai +1,598 jiwa. Bandingkan dengan Amerika sebagai negara dengan jumlah kasus tertinggi di dunia angka kematian harian di hari yang sama hanya + 516. Demikian pula dengan India + 561 kematian.
Mengacu kepada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal tidak mau atau belum menerima vaksin.
"Berdasarkan data dari Kemenkes, sebanyak 90 persen pasien Covid-19 yang meninggal karena tidak mau atau belum divaksin," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Rabu (7/7/2021).
Kesimpulan Menteri BUMN ini juga selaras dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa 99,5 persen orang yang meninggal karena Covid-19 selama 6 bulan terakhir, adalah orang tidak vaksin. Direktur CDC Dr Rochelle Walensky mengatakan pada jumpa pers di Gedung Putih pada Kamis (4/7/2021), statistik tersebut menunjukkan bahwa setiap kematian terkait Covid-19 sekarang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Tingginya tingkat kematian harian pasien Covid-19 memancing reaksi keras dari sejumlah pihak. Ketua Umum Syarikat Islam Dr Hamdan Zoelva S.H., mendesak Kementerian Kesehatan untuk mempercepat distribusi vaksin.
"Syarikat Islam telah berkali-kali melakukan vaksinasi gratis bekerjasama dengan sejumlah lembaga. Kementerian Kesehatan perlu gerak cepat. Kondisi sudah sangat kritis. Kuncinya percepat distribusi vaksin ke berbagai daerah," ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Bersambung ke halaman selanjutnya.