Defisit Dagang RI-China Rp 45 T, Mendag: Terendah Selama 10 Tahun

Defisit Dagang RI-China Rp 45 T, Mendag: Terendah Selama 10 Tahun

Siti Fatimah - detikFinance
Kamis, 05 Agu 2021 20:05 WIB
Dubes RI untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut Indonesia telah berhasil memperkecil defisit neraca perdagangan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi US$ 3,19 miliar atau setara dengan Rp 45 triliun. Bahkan, dia menyebut, angka defisit semester ini tertinggi selama 10 tahun terakhir.

"Jadi kalau dilihat meskipun China, RRT menunjukkan negatif US$ 3,19 tetapi ini angka yang salah satu paling rendah sejak ditandatanganinya ASEAN Free Trade Agreement dengan China. Dimana sempat kita mengalami defisit sebanyak US$ 16 miliar tahun lalu, kemudian US$ 7,5 miliar dipotong separo oleh ekspor besi dan besi baja kita," kata Lutfi dalam konferensi pers pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2021, Kamis (5/8/2021)

Dia mengatakan, di triwulan II-2021 menjadi yang terendah. "Tahun ini menjadi yang paling rendah menjadi US$ 3,19 miliar. Kalau ini konsisten maka defisit perdagangan kita dengan China ini yang terendah 9-10 tahun terakhir," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, RI juga memperbesar surplus perdagangan dengan Amerika Serikat. Di pertumbuhan semester I-2021 surplus sebanyak US$ 6,55 miliar.

"Artinya terjadi pertumbuhan yang sehat, karena tahun lalu US$ 10 miliar. Kalau konsisten angkanya sama dengan sesmester pertama kita akan mendapat pertumbuhan 30% surplus dari AS," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Mendag menambahkan, perdagangan dengan negara-negara Uni Eropa juga dapat menunjukkan pertumbuhan yang baik. Pihaknya mencatat, RI mengalami surplus dengan Belanda sebesar US$ 1,67 miliar, Filipina US$ 3,29 miliar dan India US$ 2,14 miliar.

"Dari 10 negara ini (top ten ekspor) tentunya India adalah negara yang sedikit berbahaya karena penanganan covid di sana belum terlaksana dengan baik. Kemudian juga untuk defisit tertinggi kita dengan RRT yaitu sebesar US$ 3,19 miliar dolar, meskipun angka ini terendah dengan RRT selama 10 tahun terakhir," pungkasnya.

(dna/dna)

Hide Ads