Jakarta -
Penggunaan layanan digital terus tumbuh di tengah pandemi COVID-19. Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mengajak komunitas startup nasional untuk terus berinovasi dan lebih agresif dalam memanfaatkan peluang tersebut.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan di masa pandemi, layanan digital dan e-commerce menjadi pilihan kebanyakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan harian. Beberapa sektor startup seperti healthtech, e-groceries, marketplace dan logistik mengalami pertumbuhan permintaan yang signifikan.
"Tidak hanya startup retail, peranan startup berbasis UMKM juga sangat membantu sektor UMKM beradaptasi dengan perubahan. Untuk dapat menjaga momentum baik di industri startup ini, para pelaku startup perlu untuk terus berinovasi dan menciptakan produk dan layanan yang dapat menjawab permasalahan dan tantangan masyarakat yang semakin beragam ke depannya," katanya, Jumat (6/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah terus berupaya mendorong percepatan transformasi digital dalam tiga elemen esensial yaitu Pemerintahan, Ekonomi dan Masyarakat melalui sebuah framework Indonesia Digital Nation.
"Dalam konteks ini, Kominfo tengah berfokus pada perluasan jaringan infrastruktur broadband dan pemanfaatan teknologi digital mencakup penyelesaian pembangunan BTS untuk koneksi 4G di seluruh Indonesia, dan persiapan implementasi 5G. Sementara Infrastruktur Aplikasi menyasar pada fasilitasi dan akselerasi pada sektor - sektor prioritas nasional dengan pengembangan solusi digital berbasis aplikasi," kata Semuel.
Berdasarkan Laporan Google, Temasek dan Bain yang bertajuk e-Conomy SEA 2020 menyebutkan nilai ekonomi digital di Indonesia tumbuh 11 persen dibandingkan tahun 2019. Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) juga memperkirakan sekitar 37% dari konsumen digital Indonesia tahun 2020 merupakan konsumen baru yang beralih ke layanan digital akibat pandemi COVID-19.
Untuk mendukung hal ini, Kominfo mengadakan kegiatan Virtual Milestone Day Startup Studio Indonesia Batch 2. Milestone Day merupakan tahapan akhir dari Startup Studio Indonesia (SSI). Program inkubasi intensif yang diinisiasi oleh Kominfo untuk pemberdayaan early-stage startup yang berfokus pada iterasi penyempurnaan produk dan model bisnis, serta retensi pelanggan awal sebelum masuk pada tahap perluasan pasar.
Mengusung tema "More Brainstorming, Less Classes", 15 pendiri early-stage startup terpilih mengikuti serangkaian kegiatan coaching dan mentoring. Yaitu Founder's Camp dan 1-on-1 Coaching oleh lebih dari 60 pendiri dan praktisi startup aktif terkemuka dari berbagai sektor bisnis yang telah berlangsung sejak Mei 2021.
Pada acara Milestone Day, tiap startup berkesempatan mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya selama tiga bulan terakhir kepada para pemangku kepentingan seperti lembaga pemerintah, venture capital, korporasi terkemuka dan media.
Para startup juga berkesempatan untuk membangun jejaring serta mengeksplor berbagai bentuk kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.Dalam rangkaian acara Milestone Day ini, Kominfo juga menggelar talkshow bertajuk "Lanskap dan Peran Startup di Masa Pandemi dan Percepatan Pemulihan Ekonomi" yang menghadirkan pembicara antara lain Fajar A. Budiprasetyo, Co-founder & CTO of HappyFresh, dan Grady Laksmono, Co-Founder Moka & Head of Selly, GoTo Financial.
Semuel mengatakan dalam diskusi tersebut dapat dilihat bahwa startup yang dapat berkembang adalah startup yang dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat melalui inovasi produk dan layanannya. Program inkubasi Startup Studio Indonesia bertujuan untuk melahirkan lebih banyak early-stage startup yang kuat dalam sisi produk.
"Hari ini merupakan akhir dari program inkubasi Batch 2, namun tentunya dukungan Kominfo akan terus berlanjut bagi para alumni. Dan kami telah membuka pendaftaran Batch 3 sejak 15 Juli hingga 15 Agustus 2021. Kami mengundang early-stage startup di seluruh Indonesia untuk bergabung dalam Startup Studio Indonesia untuk bersama-sama membangun ekosistem startup nasional yang berdaya saing," tutup Semuel.