Pertumbuhan Ekonomi Tembus 7%, Pengusaha Was-was Triwulan III

Pertumbuhan Ekonomi Tembus 7%, Pengusaha Was-was Triwulan III

Siti Fatimah - detikFinance
Jumat, 06 Agu 2021 20:45 WIB
Suasana sepi di Mal PGC Jaktim saat PPKM Darurat
Ilustrasi/Foto: Sylke Febrina/detikFinance
Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 7,07%. Ekonomi Indonesia tumbuh melesat dibanding kuartal I-2021 yang minus 0,74%.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menilai kondisi perekonomian pada kuartal II-2021 lebih baik daripada di kuartal II di periode tahun sebelumnya.

"Memang benar kondisi perekonomian pada semester I tahun 2021 dan khususnya pada triwulan II tahun 2021 adalah lebih baik daripada kondisi pada tahun 2020 yang lalu," ujar Alphonzus kepada detikcom, Jumat (6/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat sektor pusat perbelanjaan membaik di periode triwulan II-2021. Di antaranya kebijakan pemerintah yang merealisasikan berbagai relaksasi dan stimulus, kemudian masyarakat juga sudah semakin terbiasa dengan pandemi dan pemberlakuan Protokol Kesehatan.

"Pemberlakuan PPKM Mikro pada triwulan II-2021 relatif lebih efektif dibandingkan dengan pemberlakuan PSBB pada triwulan II-2020 yang mengharuskan Pusat Perbelanjaan untuk tutup selama hampir tiga bulan penuh," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, pihaknya mengkhawatirkan kondisi ekonomi khususnya di pusat perbelanjaan di triwulan III-2021. Menurutnya, kuartal depan kondisi ekonomi akan kembali terpuruk dengan adanya PPKM darurat dan berlevel.

"Kondisi usaha pada triwulan III-2021 sudah dapat dipastikan akan kembali terpuruk pada saat memasuki triwulan III tahun 2021 akibat diberlakukannya PPKM Darurat dan PPKM berdasar level. Diperkirakan kondisi berat yang terjadi pada triwulan III tahun 2021 ini juga akan berdampak sampai dengan triwulan IV tahun 2021," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Peneliti Center of Industry, Trade and Investment Indef, Andry Satrio Nugroho mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II yang mencapai 7,07% dinilai semu lantaran terjadi fenomena low base effect.

"Kalau dikatakan apakah ini akhir dari resesi atau pertumbuhan semu atau ada yang mengatakan ilusi, tentu saya mengatakan ini pertumbuhan yang semu," kata Andry dalam diskusi publik secara virtual.

Pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 sekitar 3% sampai dengan 4%. Hal tersebut bergantung pada penanganan pandemi COVID-19 termasuk vaksinasi. Jika pertumbuhan ekonomi tetap positif maka Indonesia sudah keluar dari resesi tetapi cenderung mengalami penurunan daripada kuartal II-2021.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads