Perusahaan konglomerat asal Hong Kong, Li Ka-shing mencatatkan perolehan laba bersih yang melonjak hingga 41% pada semester I tahun ini.
Penyebabnya adalah mulai pulihnya bisnis ritel karena pembatasan yang mulai dibuka secara bertahap.
Dikutip dari Forbes, dia berhasil membukukan laba bersih senilai US$ 2,4 miliar dalam 6 bulan pertama tahun 2021 ini.
Memang progres vaksinasi dan pelonggaran pengetatan di berbagai wilayah di dunia ini turut mempengaruhi bisnis pelabuhan, ritel, real estat, telekomunikasi dan utilitas.
Chairman CK Hutchison Victor Li mengungkapkan peningkatan kinerja ini bisa terus terjadi. Kecuali ada insiden yang terjadi di luar dugaan.
"Karena itu perusahaan berupaya untuk meningkatkan kinerja yang solid untuk pertumbuhan satu tahun ini," kata dia dikutip dari Forbes, Sabtu (7/8/2021).
Dia mengungkapkan bisnis pelabuhan ini menyumbang 24% untuk pendapatan grup. Sementara untuk divisi ritel tumbuh 12%.
Sejak awal pandemi, Li mengungkapkan CK Hutchison berupaya untuk mengelola keuangannya secara hati-hati. Mulai dari rasio utang bersih terhadap modal mengalami penurunan menjadi 19,9% pada Juni tahun in. Sebelumnya sempat mencapai 25,6% pada tahun lalu.
Selain itu holding perusahaan juga menyebut telah menyelesaikan penjualan lima dari enam menara telekomunikasi ke Cellnex Telecom sebuah perusahaan asal Eropa sebesar US$ 6,3 miliar.
Dengan transaksi ini CK Hutchison akan membukukan keuntungan yang besar hingga HK$25,3 miliar. Selanjutnya sister company CK Asset juga mencatatkan laba bersih sebesar 31% menjadi HK$8,4 miliar pada semester pertama.
Perusahaan ini dibangun sebagai toko plastik Cheung Kong pada 1950 lalu. Hingga Februari 2021 Li menduduki peringkat 50 orang terkaya di Hong Kong dengan harta US$ 35,4 miliar.
Baca juga: Ekonomi RI Meroket ke 7%, Apa Pendorongnya? |
(kil/eds)