Pemerintah telah memperpanjang PPKM Level 4 sampai 16 Agustus. Pusat perbelanjaan pun dilakukan uji coba pembukaan secara bertahap dengan mewajibkan bukti vaksinasi dalam aplikasi PeduliLindungi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, pihaknya menyambut baik pelonggaran atas mal khususnya yang berlokasi di empat kota yaitu Bandung, Jakarta, Semarang dan Surabaya dengan kapasitas 25%.
"Dengan diperbolehkannya kembali Pusat Perbelanjaan beroperasional maka banyak sektor usaha non formal skala mikro dan kecil yang berada di sekitar Pusat Perbelanjaan juga akan tertolong dari kesulitan selama ini akibat kehilangan pelanggan yaitu para pekerja di Pusat Perbelanjaan yang tidak bekerja selama Pusat Perbelanjaan ditutup," kata Alphonzus kepada detikcom, Jumat (13/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, nampaknya pelonggaran tersebut belum dapat meringankan beban pusat perbelanjaan yang terdampak khususnya selama penerapan PPKM darurat dan berlanjut ke PPKM berlevel. Pihaknya berharap, PPKM level 4 kali ini benar-benar berpengaruh dalam penanganan pandemi COVID-19.
"Pelonggaran yang diberikan saat ini tentunya masih belum dapat meringankan beban berat kondisi usaha sektor Pusat Perbelanjaan di Indonesia yang telah dialami lebih dari selama satu setengah tahun, khususnya selama tidak beroperasional lebih dari lima pekan terakhir ini yaitu selama pemberlakuan PPKM Darurat dan PPKM berdasar level," ujarnya.
"Pusat Perbelanjaan berharap perpanjangan kembali PPKM berdasar level untuk kesekian kalinya ini dapat benar-benar efektif sehingga secepatnya pula wilayah lain ataupun kota-kota lainnya mendapatkan pelonggaran sehingga semua Pusat Perbelanjaan di Indonesia dapat beroperasi paling tidak sama seperti pada saat pemberlakuan PPKM Mikro," sambung Alphonzus.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, Sarman Simanjorang mengatakan, syarat vaksin untuk pusat perbelanjaan akan memberikan jaminan rasa nyaman bagi masyarakat. Akan tetapi, di awal penerapan tentu berpengaruh pada tingkat kunjungan.
"Mungkin diawal berpengaruh terhadap jumlah pengunjung tapi sifatnya hannya sementara. Pengaruh ke tingkat kunjungan akan tergantung dari jumlah warga yang sudah di vaksin. Daerah yang jumlah warganya masih rendah untuk vaksinasi maka dipastikan jumlah pengunjung semakin menurun dan sedikit," kata Sarman.