UMKM Dihantam Pandemi Jangan Cemberut, Siasati Pakai Cara Ini

UMKM Dihantam Pandemi Jangan Cemberut, Siasati Pakai Cara Ini

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 13 Agu 2021 17:44 WIB
Produk UMKM Jawa Barat diikutsertakan dalam pameran Karya Kreatif Indonesia dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021.
Foto: Getty Images/iStockphoto/anyaberkut
Jakarta -

Pandemi COVID-19 menghantam banyak lini ekonomi, salah satunya UMKM. Pelaku UMKM pun bisa bangkit dengan menggenjot sistem digital untuk meningkatkan penjualan.

Digitalisasi perlu dilakukan dalam menghadapi dampak pandemi terutama saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti saat ini.

Pendiri dan Presiden Komisaris PT Wira Global Solusi (WGS Hub) Ikin Wirawan, mengatakan pandemi memaksa bisnis rumahan dan UMKM mau tidak mau harus cepat beradaptasi dan bergerak menuju digitalisasi. Namun, seringkali biaya dari perangkat lunak, tenaga ahli, dan infrastruktur teknologi informasi yang tidak murah menjadi ganjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sinilah peran WGSHub sebagai Venture Builder menjadi solusi. Kami datang bukan sebagai vendor namun sebagai mitra," ujar Ikin, Jumat (13/8/2021).

Ikin mengatakan bahwa kebutuhan digitalisasi oleh bisnis dan UMKM meningkat tinggi, terutama saat PPKM diberlakukan dan membatasi mobilitas, termasuk tingkat kunjungan ke pusat belanja atau ke toko.

ADVERTISEMENT

Tujuan PPKM untuk menekan penyebaran COVID-19 ternyata juga berdampak negatif terhadap aktivitas ekonomi. Untuk itu, pelaku bisnis dan UMKM diajak mengatasi dampak PPKM dengan digitalisasi dalam operasional maupun pemasaran.

Direktur Utama dari WGSHub Edwin Pramana telah menyiapkan sistem kemitraan dan juga sudah mempersiapkan ekosistem yang dapat dimanfaatkan UMKM dan bisnis untuk digitalisasi tanpa perlu memikirkan mahalnya beban biaya dari programmer dan IT Infrastructure.

Hal tersebut juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam program digitalisasi UMKM di tahun 2024 dengan target 30 juta pelaku UMKM terhubung dengan ekosistem digital.

Edwin meyakini bahwa pasar digital Indonesia pada tahun 2025 diprediksi dapat meroket hingga bernilai US$ 124 miliar sehingga banyak ide digitalisasi yang memerlukan kemitraan mutualisme dengan bisnis dan UMKM.

Perusahaan menargetkan dapat meraih 3-5% dari total market digital tahun 2024 nanti dengan melahirkan startup-startup baru bersama bisnis rumahan dan UMKM, sehingga ke depannya WGSHub berharap dapat mengkonsolidasi startup-startup yang sukses baik dari sisi valuasi ataupun dari sisi profitability.

(kil/ara)

Hide Ads