Ekspor perdana, jelas Singgih, ditujukan ke Myanmar sebanyak 166.000 butir telur tetas PS. Dari jumlah tersebut akan menghasilkan sedikitnya 24 juta ekor final stock anak ayam broiler.
"Tahap awal pada Agustus ini kami ekspor 66.000 butir HE dan pada September. Telur itu nantinya akan menghasilkan 24 juta ekor ayam broiler, " ujar Singgih yang juga Ketua Umum Perhimpunan Insan Petunggasan Rakyat (Pinsar Indonesia).
Selain ke Myanmar, sambung Singgih, juga akan mengekspor telur tetas PS ke Vietnam sebanyak 145.000 butir. Telur itu nantinya menghasilkan 21 juta ekor anak ayam atau final stock DOC (day old chicken). "Ekspor ke Vietnam kami lakukan November dan Desember tahun ini. Ada 145.000 butir," kata Singgih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya ekspor yang dilakukan imbuh Singgih untuk menunjukkan peternak dalam negeri mampu bersaing di pasar global. Juga sebagai antisipasi over supply produksi ayam broiler yang sudah terjadi tiga tahun terakhir.
"Ini bentuk komitmen kami untuk mengatasi masalah over supply produksi ayam broiler sehingga diharapkan bisa membantu peternak mandiri di dalam negeri. Terutama tiga tahun terakhir," tegas Singgih.
Pelepasan ekspor perdana di kantor PT Janu Putra Klaten itu dihadiri juga menteri perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil bupati Klaten, yoga Hardaya, anggota DPR RI dan DPRD Klaten. Airlangga dan rombongan juga mengunjungi stand UKM.
(fdl/fdl)