Indonesia sebentar lagi memperingati hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-76. Badan Usaha Milik Negara alias BUMN mewarnai perjalanan pembangunan Indonesia dari waktu ke waktu.
Nah, tahukah Anda, ada sejumlah BUMN yang bahkan sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka. Berikut daftarnya:
PT Pos Indonesia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Pos Indonesia, sebenarnya kantor pos ini pertama kali didirikan di Batavia alias Jakarta di zaman dulu. Tepatnya berdiri pada pada tanggal 26 Agustus 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff.
Mengutip laman resmi posindonesia.co.id, tujuan adanya kantor pos itu, untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Belanda.
Sebelum menjadi perusahaan BUMN, Pos Indonesia dulunya berstatus Jawatan Post, Telegraph dan Telephone. Kemudian pada 27 September 1945 berganti nama menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Pada 1965 berubah lagi menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro.
Tidak sampai di situ, pada 1978 namanya menjadi Perum Pos dan Giro. Setelah 17 tahun menjadi Perum, pada 1995 baru berubah nama menjadi PT Pos Indonesia yang kita kenal sekarang ini.
PT Pindad
PT Pindad berdiri sejak zaman kolonial Belanda tepatnya pada 1808. Namun kala itu bernama Constructie Winkel (CW) yang pusatnya di Surabaya. Pada zaman itu Pindad sebagai satu-satunya industri manufaktur pertahanan di Indonesia.
Pada tanggal 1 Januari 1851, CW diubah namanya menjadi Artillerie Constructie Winkel (ACW). Kemudian pada tahun 1961, dua bengkel persenjataan yang berada di Surabaya, ACW dan PW disatukan di bawah bendera ACW. PW itu produsen senjata bahan peledak yang dibangun Belanda pada 1850.
Sebagaimana dikutip dari laman resmi pindad.com, pada 1918-1920 pabrik pusat ACW dipindahkan ke Bandung. Kemudian pada tahun kemerdekaan tepatnya 9 Oktober 1945 Laskar Pemuda Pejuang berhasil merebut ACW dari tangan Jepang dan menamakannya Pabrik Senjata Kiaracondong.
Beberapa mengganti nama, hingga terakhir saat bernama Pabal AD, sekitar tahun 1962 diubah menjadi Perindustrian TNI Angkatan Darat (Pindad). Pada 1980 Pindad menjadi perusahaan berbentuk perseroan terbatas.
lanjut ke halaman berikutnya
Kimia Farma
Dikutip dari laman resmi kimiafarma.co.id, Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co.
Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma.
Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut Perseroan.
PT KAI
Sebelum menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero), perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Solo-Yogyakarta di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Kala itu masih dipegang oleh pemerintah Belanda.
Kemudian, seperti dikutip dari laman resmi kai.id, setelah dipegang oleh Belanda, Jepang merebut perkeretaapian RI dan menamakan menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambilalihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia.
Beberapa kali juga berganti nama, dari Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950, Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971, Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991, dan terakhir menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998 hingga saat ini.
lanjut membaca ke halaman berikutnya
Bio Farma
Mengutip dari laman biofarma.co.id, Bio Farma salah satu BUMN yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 6 Agustus 1890. Namun kala itu bernama Parcvaccinogène yang berarti Lembaga Pengembangan Vaksin Negara. Berdiri pertama kali di Jakarta, kemudian pada 1923 pindah ke Bandung.
Tahun 1955, Parcvaccinogène berubah nama lagi menjadi Perusahaan Negara Pasteur, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 1955. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 1961, berubah lagi menjadi Perusahaan Negara Bio Farma, dan pada tahun 1978 berubah status menjadi Perusahaan Umum Bio Farma berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 1978.
Terakhir, sejak 6 Januari 1997 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 1 tahun 1997, Perusahaan berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) yang sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan nama PT Bio Farma (Persero).
BRI
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang berdiri pada 16 Desember 1895. Kala itu berdiri pertama kali di Purwokerto, Jawa Tengah.
Mengutip dari laman BRI, saat pertama kali berdiri BRI memiliki nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Pada 1946 berdasarkan Peraturan Pemerintah No 1 tahun 1946 BRI dinobatkan sebagai Bank Pemerintah pertama di Indonesia.
Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai kembali setelah perjanjian Renville pada 1949 dengan perubahan nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Pada 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang Perbankan No 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu 100% di tangah pemerintah.
Namun, pada 2003 pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang hingga kini masih digunakan.
BTN
Cikal bakal Bank BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897, pada masa pemerintah Belanda. Pada 1 April 1942 Postparbank diambil alih pemerintah Jepang dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku, hal ini sebagaimana ditulis dalam laman resmi btn.co.id.
Setelah kemerdekaan diproklamasikan, maka Tyokin Kyoku diambil alih oleh pemerintah Indonesia, dan namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Pos RI. Usai dikukuhkannya, Bank Tabungan Pos RI ini sebagai satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia. Pada tanggal 9 Februari 1950 pemerintah mengganti namanya dengan nama Bank Tabungan Pos.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 1963 Lembaran Negara Republik Indonesia No. 62 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963, maka resmi sudah nama Bank Tabungan Pos diganti namanya menjadi Bank Tabungan Negara.
Pada tahun 1992 status Bank BTN ini menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) karena sukses Bank BTN dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR tersebut.
PT PAL
Dikutip dari pal.co.id, mulanya sebelum menjadi PT PAL perusahaan itu bernama Marine Establishment (ME) yang diresmikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1939.
Setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini dan mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Kemudian pada tanggal 15 April 1980, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1980, status perusahaan berubah dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas.
Mengutip dari laman pal.co.id PT PAL Indonesia (Persero) merupakan perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia. Sejak tahun 1985 hingga 2019 perusahaan telah memproduksi 232 unit kapal di mana 86 unit diantaranya merupakan Kapal Perang. Hingga saat ini telah mengekspor 45 unit Kapal baik Kapal Perang maupun Kapal Niaga.
Sejak tahun 1988 hingga tahun 2019 PT PAL telah memproduksi total 282 produk energi dan elektrifikasi seperti Barge Mounted Power Plant, Wellhead Platform, dan lainnya.
(zlf/zlf)