Heboh PCR RI Mahal, Pengusaha Cari yang Murah Sampai ke India

Heboh PCR RI Mahal, Pengusaha Cari yang Murah Sampai ke India

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 16 Agu 2021 06:56 WIB
Usai libur panjang, sebanyak ratusan pegawai Kemenag diswab PCR hari ini. Berikut foto-fotonya.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho

Dalam catatan detikcom, sorotan soal harga tes PCR muncul setelah di India harganya disebut semakin murah. Harga PCR menjadi makin murah setelah pemerintah setempat menurunkan acuan harga tes untuk mendeteksi virus Corona itu.

Harga tes PCR di India turun dari 800 rupee atau sekitar Rp 150 ribu menjadi 500 rupee atau Rp 96 ribu berdasarkan kurs hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biaya untuk melakukan tes PCR di rumah pun cukup murah. Pasca-penurunan, harga tes PCR dengan layanan di rumah sebesar 700 rupee atau sekira Rp 135 ribu. Demikian pula tes antigen cepat. Tes antigen cepat di India saat ini seharga 300 rupee atau sekira Rp 58 ribu.

Hal ini bukan omong kosong belaka, beberapa orang Indonesia di India membuktikan hal itu. Moh Agoes Aufiya misalnya. Agoes merupakan mahasiswa asal Indonesia yang saat ini mengenyam pendidikan S3 di Jawaharlal Nehru University, New Delhi.

ADVERTISEMENT

Dia membenarkan kabar murahnya PCR di India itu. Agoes mengungkapkan harga tes PCR di India hanya berkisar Rp 100 ribu. Angka tersebut jika menggunakan kurs Rp 200 per rupee.

Agoes pun sudah memiliki pengalaman tes PCR di India. Namun kala itu tes yang diikutinya gratis dari pemerintah India. Menariknya, kata Agoes, meski gratis, hasil tes yang dia lakukan keluar dalam jangka waktu tak lebih dari 24 jam.

"Saya dari awal COVID-19 sampai sekarang baru sekali tes RT-PCR dan itu saya lakukan gratis melalui pemerintah India. Pada saat itu saya berjalan di Metro Station, di stasiun MRT. Nah, di situ diadakan tes gratis. Dan itu gratis dengan hasilnya kurang dari 24 jam, dan itu RT-PCR," ungkap Agoes.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun sudah buka suara soal sorotan harga PCR ini. Kemenkes sempat mengatakan akan kembali berkonsultasi dengan stakeholders-nya. Kemenkes mengaku bersikap terbuka atas masukan positif, termasuk apabila tes PCR mau dimurahkan kembali.

Seperti diketahui, Kemenkes sudah menetapkan harga menetapkan batasan untuk biaya tes PCR. Kemenkes menyetujui batas tertinggi biaya pengambilan swab dan pemeriksaan RT-PCR mandiri yang bisa dipertanggungjawabkan untuk ditetapkan di masyarakat yaitu sebesar Rp. 900.000.

"Tentunya Kemkes sangat terbuka untuk masukan positif. Kami akan berkonsultasi dengan berbagai pihak yang terkait, dari penyedia, distributor, lab swasta, dan juga auditor," kata juru bicara vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi kepada detikcom, Sabtu (14/8/2021).

Batas yang dibuat Kemenkes merupakan akumulasi dari biaya jasa layanan SDM yang terdiri atas dokter apesialis mikrobiologi klinik/patologi klinik, tenaga ekstraksi, tenaga pengambilan sampel, bahan habis pakai termasuk di dalamnya APD level 3, reagen untuk ekstraksi dan PCR, serta overhead mulai dari pemakaian listrik hingga pengelolaan limbah.


Hide Ads