Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan kecepatan penanganan COVID-19. Menurutnya, kalau penanganan COVID-19 baik, makan akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Pertumbuhan ekonomi tergantung penanganan COVID, kalau penanganan baik maka pertumbuhan akan baik," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers RUU APBN 2022 dan Nota Keuangan secara virtual Kamis (16/8/2021).
Airlangga menjelaskan penanganan COVID-19 di triwulan III-2021 ini berada dalam kondisi puncak kasus varian delta. Ekonomi, kata Airlangga, akan turun sedikit, namun pemerintah tetap mendorong mesin-mesin pertumbuhan ekonomi tetap bekerja maksimal.
Sehingga, pertumbuhan ekonomi tetap terjadi. Targetnya, pemerintah mematok ekonomi 2021 akan tumbuh di kisaran 3,7%-4,5%.
"Ekonomi akan turun sedikit tapi kami dorong engine ekonomi ekspor, investasi, dan belanja pemerintah dimaksimalkan. Ada tekanan konsumen di bulan Juli, sudah mengalami penurunan, demikian juga PMI (Purchasing Manager's Index) yang alami penurunan. Selanjutnya kita melihat 2021 pemerintah mempunyai kisaran 3,7%-4,5% diharapkan yoy bisa dipertahankan," kata Airlangga.
Sementara itu, Airlangga menambahkan, untuk 2022 pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi 5,5%.
"Di RAPBN 2022 proyeksi 5%-5,5%. Berbagai lembaga juga berikan proyeksi di kisaran 4,9%-5,2%, kita berada di range 5%-5,5%," tutur Airlangga.